Festival Golo Koe Dibuka dengan Ritual 'Teing Hang' Untuk Leluhur

8 Agustus 2022, 20:11 WIB
Upacara Adat Teing Hang Sebelum Festival Golo koe /Dinas Kominfo Mabar/

LABUAN BAJO TERKINI- - Festival Golo Koe Labuan Bajo akan dimulai pada Senin, 8 Agustus 2022.

Sebelum memulai festival tersebut, panitia pelaksana terlebih dahulu melakukan ritual "Teing Hang" di Kantor Bupati Manggarai Barat, Minggu 7 Agustus 2022.

Teing Hang merupakan ritual budaya Manggarai untuk meminta restu leluhur agar kegiatan yang diselenggarakan berjalan lancar dan tanpa gangguan.

Ketua Umum Festival Golo Koe yang juga wakil Bupati Manggarai Barat, Yulianus Weng mengatakan, kegiatan tersebut melibatkan umat Katolik Manggarai Raya yang kental dengan adat istiadat.

Baca Juga: Kemenpar Melalui BPOLBF Gelar Diskusi Bersama Pelaku Pariwisata Labuan Bajo Bahas Kenaikan Tiket

Sehingga ritual Teing Hang sangat penting dilakukan sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur.

"Kita ini kan tidak boleh melupakan budaya, adat istiadat itu kita harus junjung tinggi. Walupun disini ada keuskupan, tapi secara adat kita sebelum melakukan kegiatan besar, istilahnya kita mesti permisi kepada para leluhur, kepada orang berjasa yang telah mendahului kita. Jangan sampai mereka kaget, apa ini kok ramai-ramai kami tidak beritahu," Kata Weng.

Mantan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai itu mengungkapkan, sebanyak 97 paroki dibawah naungan Keuskupan Ruteng ambil bagian menyukseskan Festival Golo Koe.

Dua paroki tuan rumah dalam Kota Labuan Bajo, yakni Paroki Roh Kudus dan Paroki Wae Kesambi sudah siap menyambut kedatangan para peserta.

Baca Juga: Perluas Pasar Kopi Manggarai, BPOLBF Fasilitasi Pertemuan Bisnis Penjual dan Pembeli

Sehingga dalam ritual tersebut lanjut dia, sekaligus meminta doa dari para leluhur agar semua kontingen yang datang dari Manggarai Raya dijauhkan dari segala marabahaya.

"Kita berharap bahwa festival ini terselenggara dengan baik,  aman, lancar dan sukses, yang direncanakan juga, dan semua yang ikut juga dalam keadaan sehat, datang sehat pulang juga sehat," katanya.

Senada disampaikan Romo Inosensius Sutam selaku ketua komisi budaya dan pariwisata. Ia mengatakan ritual Teing Hang sangat penting dilakukan untuk memohon restu dari kepada para leluhur.

Sehingga Festival Golo Koe dapat berjalan lancar serta memberikan dampak positif bagi masyarakat lokal.

Romo Ino, begitu ia disapa, juga berpesan kepada seluruh masyarakat Manggarai agar menjadi pelaku sekaligus penikmat pariwisata Labuan Bajo.

Baca Juga: Terkait Kenaikan Tiket Masuk di Taman Nasional Komodo, Ini 6 Imbauan Gereja Keuskupan Ruteng


Sebab keindahan pariwisata Labuan Bajo diperuntukkan bagi semua orang, tak terkecuali masyarakat lokal.

"Pada kesempatan festival ini, kita diajak untuk menjadi pelaku dan penikmat pariwisata. Kalau orang dari jauh bisa menikmati kue besar yang ada disini, kenapa orang-orang disini mati di depan kue besar pariwisata ini," tutup dia. ***

Editor: Silvester Yunani

Tags

Terkini

Terpopuler