Masyarakat dan Petani Compang Longgo Layangkan Surat kepada Bupati Manggarai Barat

22 Maret 2022, 11:50 WIB
Kondisi Wae Cebong di Desa Compang Longgo, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat. /HO-Celus

LABUAN BAJO TERKINI - Masyarakat dan petani Desa Compang Longgo, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), melayangkan surat kepada Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi.

Surat tersebut berisi klarifikasi terkait kegiatan perbaikan tanggul Bendungan Wae Cebong sekaligus keberadaan CV Tiara Mas di bendungan tersebut.

Surat klarifikasi yang ditandatangani Komunitas Masyarakat Adat Naba, Komunitas Masyarakat Adat Tanah Dereng, tokoh masyarakat dan petani Desa Compang ini juga sebagai respons atas laporan Kepala Desa Compang Longgo sekaligus pernyataannya kepada media.

"Bendungan Wae Cebong merupakan satu-satunya sumber pasokan air untuk areal persawahan Walang. Jadi kegiatan pertanian areal persawahan Walang sangat bergantung pasokan air dari Bendungan Wae Cebong," demikian isi surat masyarakat dan petani, sebagaimana dikutip Labuan Bajo Terkini, Selasa 22 Maret 2022.

Baca Juga: Ini Alasan Pemerintah Memilih Labuan Bajo Menjadi Tuan Rumah G20

Dalam surat tersebut dijelaskan, pada tahun 2019, tanggul Bendungan Wae Cebong jebol akibat banjir. Akibatnya, areal persawahan Walang tak lagi mendapatkan pasokan air. Ketika itu, petani kuatir akan gagal panen.

Menanggapi kondisi tersebut, warga mengusulkan dan meminta Kepala Desa Compang Longgo untuk melakukan upaya perbaikan tanggul jebol tersebut. Sayangnya, permintaan warga tidak ditanggapi serius.

Karena tidak ada penyelesaian dari desa, warga kemudian melakukan upaya sendiri. Tu'a Golo Naba, Tu'a Golo Tanah Dereng, tokoh masyarakat pada November 2021 meminta bantuan kepada CV Tiara Mas untuk membantu memperbaiki tanggul Bendungan Wae Cebong yang jebol.

Baca Juga: Keluarga Korban Polisikan Guru Terduga Pelaku Pencabulan Siswi SD di Elar Selatan

CV Tiara Mas menyanggupi permintaan warga dan melakukan perbaikan. Areal persawahan Walang pun kembali dialiri air bahkan sebentar lagi memasuki masa panen. Kami senang, dan bersyukur untuk itu.

Dalam surat tersebut, warga merasa terganggu dengan pernyataan pers Kepala Desa Compang Longgo, yang menuding CV Tiara Mas melakukan penambangan di Bendungan Wae Cebong, yang mengakibatkan rusaknya bendungan, volume air berkurang, dan mengancam lahan persawahan.

Terkait pernyataan Kepala Desa ini, Komunitas Masyarakat Adat Naba, Komunitas Masyarakat Adat Tanah Dereng, tokoh masyarakat dan petani Desa Compang ini, penggarap areal persawahan Walang menyampaikan beberapa poin klarifikasi kepada Bupati Manggarai Barat.

Baca Juga: Diduga Sebarkan Hoaks, CV Tiara Mas Polisikan Seorang Kades di Manggarai Barat

Pertama, jebolnya tanggul Bendungan Wae Cebong akibat banjir, bukan akibat aktivitas pertambangan CV Tiara Mas.

Kedua, keberadaan CV Tiara Mas di Bendungan Wae Cebong adalah atas permintaan Tu'a Golo Naba, Tu'a Golo Tanah Dereng, dan masyarakat Desa Compang Longgo untuk melakukan kegiatan perbaikan tanggul yang jebol.

Ketiga, selama melakukan kegiatan perbaikan tanggul Bendungan Wae Cebong, CV Tiara Mas tidak pernah mengambil atau menjual material di lokasi tersebut untuk kepentingan pribadinya.

Baca Juga: Bagas Maulana - Muhammad Shohibul Fikri Juarai All England 2022

Keempat, bahwa benar alat berat berupa ekskavator CV Tiara Mas ada dalam areal Bendungan Wae Cebong, namun keberadaannya bukan untuk menambang tetapi melakukan kegiatan perbaikan tanggul Bendungan Wae Cebong yang jebol, sebagaimana permintaan warga.

Kelima, pernyataan Kades Compang Longgo di media dan laporan ke bupati, bukan merupakan representasi aspirasi kami, terutama petani yang memiliki dan menggarap sawah di areal persawahan Walang, tetapi lebih pada kepentingan pribadinya.

Keenam, kami menilai Kades Compang Longgo gagal menjalankan perannya sebagaimana diamanatkan UU Desa.

Baca Juga: Miguel Oliveira Pebalap MotoGP Pertama yang Rajai Sirkuit Mandalika

Ketujuh, ketika Komunitas Masyarakat Adat bersama warga petani, penggarap persawahan Walang harus turun tangan melakukan upaya penyelesaian perbaikan tanggul Bendungan Wae Cebong yang jebol merupakan bukti ketidakmampuan Kepala Desa dalam merespons persoalan di Desa Compang Longgo.

Kedelapan, pernyataan Kades Compang Longgo di media merupakan sebuah pelecehan, penghinaan terhadap upaya-upaya yang dilakukan tokoh masyarakat adat Naba, tokoh masyarakat adat Tanah Dereng, tokoh masyarakat Desa Compang Longgo dan warga petani penggarap persawahan Walang untuk memperbaiki tanggul Bendungan Wae Cebong yang jebol.

"Kesembilan, kami meminta Bupati Manggarai Barat dapat melihat persoalan ini secara bijak. Laporan Kepala Desa perlu diverifikasi kebenarannya, agar tidak ikut terjerumus dalam laporan palsu yang sengaja direkayasa untuk kepentingan pribadi dan kelompok," demikian permintaan warga, mengakhiri klarifikasinya kepada Bupati Manggarai Barat.

Kepala Desa Compang Longgo, Fabianus S Odos, yang dikonfirmasi Labuan Bajo Terkini terkait hal tersebut, hingga berita ini ditulis belum memberikan tanggapan.***

Editor: Marianus Susanto Edison

Tags

Terkini

Terpopuler