Ada Fenomena Air Panas Bercampur Lumpur Usai Gempa Bumi M6,1 Guncang Sumatera Barat

25 Februari 2022, 23:16 WIB
Kerusakan rumah salah seorang warga akibat gempa bumi tektonik yang mengguncang Sumatera Barat. /HO-BNPB

LABUAN BAJO TERKINI - Gempa bumi tektonik dengan magnitudo M6,1 mengguncang Sumatera Barat, Jumat 25 Februari 2022 pagi.

Guncangan gempa bumi ini menimbulkan kerusakan parah di beberapa tempat. Bahkan 7 orang dilaporkan meninggal dunia, masing-masing 3 orang di Kabupaten Pasaman Barat dan 4 orang di Kabupaten Kabupaten Pasaman.

Selain kerusakan dan korban jiwa, gempa bumi tektonik ini juga memicu semburan air panas bercampur lumpur di daerah Jorong Padang Baru, Nagari Ganggo Hilia, Pasaman, Sumatera Barat.

Baca Juga: Sempat Gagal, Tenun Ikat Sumba Kembali Diperjuangkan Jadi Warisan Budaya Dunia

Fenomena munculnya air panas bercampur lumpur pasca-gempa M6,1 ini dibenarkan oleh Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, melalui keterangan resmi di Jakarta, Jumat 25 Februari 2022.

"Diduga guncangan kuat gempa dengan magnitudo 6,1 yang terjadi hari ini telah menghasilkan rekahan hingga memunculkan air panas, karena umumnya lapisan air tanah atau akuifer panas bumi dapat muncul ke permukaan terbentuk pada rekahan batuan," kata Daryono.

Ia kemudian memperingatkan masyarakat akan bahaya semburan air panas tersebut.

Dikatakan, jika semburan terlihat mendidih dan mengeluarkan uap, terasa panas dan mengeluarkan bau menyengat, maka ada baiknya untuk tidak didekati, apalagi dikonsumsi airnya.

Baca Juga: Polres Manggarai Barat Endus Dugaan Pemberangkatan Pekerja Antarpulau Secara Ilegal

Hal ini perlu diwaspadai, sambil menunggu tim ahli yang datang untuk meneliti kandungan airnya.

Daryono menyebut, panas bumi merupakan fenomena di mana panas dari dalam bumi memanaskan lapisan air di bawah permukaan tanah.

Daerah dengan sistem panas bumi, kata dia, umumnya dapat dikenali dengan adanya mata air panas di wilayah tersebut.

Baca Juga: 19 Tahun Manggarai Barat, Edistasius Endi: Jangan Jadi Tamu di Rumah Sendiri

Daryono menilai ada kemungkinan di area tersebut memang berada dekat jalur sesar aktif, sehingga ada hot spring atau mata air panas.

Dengan demikian, saat terjadi gempa akan terganggu reservoirnya dan air panas tersebut keluar melalui zona lemah yang rekah akibat guncangan kuat gempa bumi.

"Beberapa reservoir air panas memang umum ditemukan di area sesar aktif seperti daerah Pasaman ini, wajar jika terdapat mata air panas, karena memang zona tektonik aktif dan terdapat jalur-jalur sesar," pungkas Daryono.***

Editor: Marianus Susanto Edison

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler