Penampakan 'Kaka Botek', Ular Paling Mematikan di Taman Nasional Komodo, Korban Gigitannya Bisa Pendarahan

- 1 Februari 2023, 15:49 WIB
Penampakan 'Kaka Botek', Ular Paling Mematikan di Taman Nasional Komodo, Korban Gigitannya Bisa Pendarahan Berat
Penampakan 'Kaka Botek', Ular Paling Mematikan di Taman Nasional Komodo, Korban Gigitannya Bisa Pendarahan Berat /Labuan Bajo Terkini/Instagram @Aguselang

LABUAN BAJO TERKINI- Taman Nasional Komodo di Manggarai Barat NTT menyimpan begitu banyak kekayaan alam.

Tak hanya kadal raksasa Komodo yang mendunia, kawasan itu juga menyimpan banyak keanekaragaman hayati  baik di laut maupun di wilayah daratannya.

Di wilayah daratan misalnya, selain keberadaan Komodo, hal lain yang memantik kunjungan para pelancong adalah beragam jenis ular termasuk salah satunya adalah Kaka Botek.

Baca Juga: Jika Hendak Kawin Komodo Betina Butuh Pejantan Tangguh

Kaka Botek sendiri merupakan penamaan warga lokal di Manggarai Barat terhadap salah satu ular paling mematikan yang keberadaannya masih bisa ditemukan di beberapa wilayah di Kabupaten itu.

Kaka Botek secara harafiah berasal dari dua kata Bahasa Manggarai yakni Kaka dan Botek. Kaka yang berarti binatang Botek berarti kain yang sudah tidak terpakai atau sudah rusak.

Penamaan ini pada dasarnya tidak terlepas dari bentuk Kaka Botek yang warna nya sekilas nampak seperti kain rusak.

Penampakan Kaka Botek di Taman Nasional Komodo
Penampakan Kaka Botek di Taman Nasional Komodo

Dalam bahasa Inggris ular yang satu ini dikenal dengan nama Russel Viper. Sedangkan dalam bahasa Indonesia dikenal dengan sebutan Bedotan Puspa, sementara dalam bahasa Latin disebut Daboia Siamensis.

Di Taman Nasional Komodo keberadaan ular ini masih banyak ditemui salah satunya di Pulau Rinca.

Salah satu ciri khas dari ular ini adalah bunyi desis nya yang cukup kuat.

Baca Juga: ANU Sebut Komodo Binatang Asli dari Australia Bukan Indonesia

Tak hanya itu, ular dari spesies Beludak ini juga dikenal memiliki bisa yang mematikan.

Tak sedikit mereka yang menjadi korban gigitan ular ini harus meregang nyawa jika tidak mendapatkan pertolongan medis.


Baru Satu Korban Selamat di Indonesia

Di Indonesia, hingga saat ini baru satu kasus yang dilaporkan selamat dari gigitan Kaka Botek.

Kasus tersebut terjadi pada Marthinus seorang remaja 12 tahun di Kabupaten Lembata, NTT.

Saat itu Marthinus jadi korban gigitan Kaka Botek saat sedang mengurus ternak sapi milik orang tuanya.

Dokter Tri Maharani, Dokter ahli toxinologi satu satunya di Indonesia, saat itu mengaku senang karena bisa menyelamatkan nyawa Marthinus.

Dari sekian pasien yang digigit Kaka Botek, Tri Maharani mengaku baru berhasil selamatkan nyawa Marthinus.

Baca Juga: Komodo di Pulau Flores Ini Ramah dengan Warga, Bisa Jadi Alternatif Untuk Turis Saat Harga Tiket ke TNK Naik

Saat itu nyawa Marthinus diselamatkan oleh obatnya antivenom monovalen daboia russeli siamensis. Jenis obat ini hanya diproduksi di Thailand oleh QSMI Taiwan dan Myanmar.

Mereka yang menjadi korban gigitan Kaka Botek biasanya mengalami gangguan kesadaran,pendarahan pada mulut dan hidung, serta gagal napas. ***

Editor: Silvester Yunani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x