"Data kami memperlihatkan bahwa besar kemungkinan Komodo itu berasal dari Australia. Ia menyeberang dari Australia ke Indonesia sebelum benar-benar dinyatakan punah,"tulis Carlos Pavón Vázquez.
Baca Juga: Kakek 70 Tahun di Flores Meninggal di Kamar PSK
Selanjutnya, peneliti ini juga menjelaskan, efek kawin silang yang dilakukan biawak pasir berdampak jangka panjang.
"Tanda-tanda ini masih terlihat dari hasil pemantauan kami terhadap fosil. Ia memiliki lebih banyak kesamaan dengan Komodo dibanding yang kamu harapkan",urai Carlos.
Dia juga melakukan komparasi atas temuan ini dengan fosil yang ia temukan di Queesland,Australia. Fosil yang ditemukan disana lalu mengubah persepsi tentang Komodo yang berada dalam cara pandang publik selama ini.
Baca Juga: Hindari Konsumsi 5 Hal Ini Jika Ingin Hindari Jerawat
Sebelumnya Komodo dipercaya sebagai contoh yang tepat untuk membahas fenomena 'aturan pulau' di mana hewan kecil berubah menjadi lebih besar ketika ke luar dari pulau tempat asalnya.
"Tetapi data yang kami buat menunjukan bahwa Komodo sudah berukuran besar ketika meninggalkan Australia," tegasnya.
Carlos Pavón Vázquez juga menggunakan berbagai jenis data untuk untuk mendeteksi hibridisasi. Ia menyebut, hal itu penting karena ketika terjadi jutaan tahun lalu sulit untuk dideteksi.
“Sekarang kita bisa tahu dengan melihat morfologi dan gen hewan itu,” tandas Carlos Pavón Vázquez.***