Ferdy Sambo Terbukti Berbohong! Mantan Kabareskrim: Lie Detector Tidak Mempan dengan Mereka yang Biasa Bohong

7 September 2022, 21:21 WIB
Lie Detector Tidak Mempan dengan Mereka yang Biasa Bohong /Labuan Bajo Terkini

LABUAN BAJO TERKINI- Ferdy Sambo akan menjalani uji kebohongan dengan menggunakan Lie Detector pada Kamis 8 September 2022.

Sebelumnya, hasil uji polygraph dengan Lie Detector terhadap  Bharada E, Ricky Rizal, dan Kuat Maruf menurut Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) adalah No Decepticon Indicated.

Ketiganya disimpulkan tidak berbohong atau jujur dalam memberikan keterangan terkait kasus kematian Brigadir J.

Baca Juga: Disebut Sebagai Simpanan Ferdy Sambo dan Mualaf, AKP Rita Yuliana Kini Tampil Berjilbab

Sementara Ferdy Sambo, seperti diketahui, selama ini telah terbukti berbohong terkait kematian Brigadir J di Duren Tiga 8 Juli 2022 lalu.

Kebohongan Ferdy Sambo terbukti karena ia menyebut jika penyebab kematian Brigadir J adalah karena baku tembak dengan Bharada E.

Setelah diusut, faktanya tidak ada penembakan karena Brigadir J sesungguhnya ditembak atas perintah darinya.

Tak hanya itu, istri Ferdy Sambo bahkan pernah mengaku jika dirinya diminta Ferdy Sambo jika ia dilecehkan oleh Brigadir J di Duren Tiga.

Belakangan semuanya terkuak, keterangan Ferdy Sambo berubah. Pelecehan kata dia terjadi di Magelang.

Dari sederet kebohongan mantan Kadiv Propam Polri ini, lantas apakah alat pendeteksi kebohongan dengan metode Polygraph akan membuat Ferdy Sambo berkata jujur?

Baca Juga: Tes Kejujuran: Bharada E, Ricky Rizal dan Om Kuat Jujur, Sambo dengan Putri Candrawati? ini Penjelasan Polisi

Alat Lie Detector Tidak Akurat

Penggunaan Lie Detector untuk menguji kejujuran Ferdy Sambo bisa jadi tak ada gunanya.

Hal tersebut karena Lie Detector saat ini sudah banyak ditinggalkan di negara-negara maju.

Hal tersebut juga ditegaskan mantan Kabareskrim Polri Komjen (Purn) Ito Sumardi.

Berbeda dengan keterangan polisi yang menyebut jika akurasi Lie Detector hanya 93 persen. Menurut Ito Sumardi, akurasi alat ini ada di kisaran 60 hingga 70 persen saja.

“Di negara-negara maju lie detector ini juga tidak terlalu dijadikan satu alat yang bisa digunakan, bisa mengecek apakah orang itu menyampaikan suatu keterangan secara akurat atau tidak, secara benar atau tidak," kata Ito Sumardi, Selasa 6 September 2022.

Ia juga menjelaskan,  penggunaan alat Lie Detector pada orang yang stres dan nervous biasanya tidak akan berhasil.

Baca Juga: Ada Apa dengan Komnas HAM? LPSK Beberkan 6 Hal yang Menjelaskan Putri Candrawati Berbohong Soal Pelecehan

Selain itu, jika Lie Detector digunakan untuk menguji orang yang suka bohong maka hasilnya akan sia-sia.

“Demikian pula ada orang-orang yang memang sudah terbiasa (bohong) , biasanya residivis ya, ya itu dia mampu menghandle pertanyaan yang menjebak sehingga hasilnya itu menampilkan pola yang tidak menunjukkan kalau orang tersebut berbohong ya."tegasnya.***

Editor: Silvester Yunani

Tags

Terkini

Terpopuler