Field Visit GPDRR 2022, Panitia Nasional Prioritas Kenyamanan dan Keamanan

29 Januari 2022, 20:43 WIB
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy bersama Kepala BNPB Letnan Jenderal Suharyanto, saat meninjau Taman Budaya GWK. /Labuan Bajo Terkini/HO-BNPB

LABUAN BAJO TERKINI – Kunjungan lapangan (field visit) menjadi salah satu program pada Global Platform for Disaster Risk Reducation (GPDRR) 2022, yang diselenggarakan di Bali, 23 – 28 Mei 2022.

Panitia Nasional telah menyiapkan beberapa tempat untuk program tersebut. Selain itu, Panitia Nasional juga menerapkan standar tinggi untuk kenyamanan dan keamanan terkait field visit GPDRR ini.

Standar tinggi keamanan dan kenyamanan ini mengingat pandemi Covid-19 masih berlangsung hingga saat ini.

Hal ini sebagaimana disampaikann Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy saat meninjau Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK) dan Pura Luhur Uluwatu, yang diusulkan sebagai field visit GPDRR.

Baca Juga: Presiden Jokowi Dorong Petani ke Luar dari Zona Nyaman, Rambah Sektor Hilir

Menurut Muhadjir Effendy yang juga Ketua Panitia Nasional Penyelenggaraan GPDRR 2022 ini, pemilihan Taman Budaya GWK cukup beralasan.

"Sebab di tempat itu berdiri patung mahakarya paling monumental dalam sejarah seni Indonesia dewasa ini," tuturnya, di Taman Budaya GWK, Sabtu 29 Januari 2022.

Sementara Kepala BNPB Letnan Jenderal Suharyanto, dalam kunjungan tersebut juga menekankan kenyamanan dan keamanan dalam menikmati keindahan Taman Budaya GWK.

“Para delegasi ini kita agendakan untuk berkunjung ke GWK agar bisa melihat hasil karya bangsa Indonesia yang luar biasa,” tutur Suharyanto, yang juga Wakil Ketua I Panitia Nasional GPDRR.

Baca Juga: Percepat Sertifikasi Tanah, Sofyan Djalil Minta Pemda Ringankan BPHTB

Ia menambahkan, pihaknya akan melakukan pengkajian terhadap penerapan sistem bubble saat para delegasi atau peserta GPDRR berkunjung ke taman budaya tersebut.

Setelah meninjau Taman Budaya GWK, rombongan melanjutkan perjalanan menuju Pura Luhur Uluwatu.

Pura ini dipilih Panitia Nasional karena nilai budaya dan agama yang melekat pada tempat ibadah itu sejak ratusan tahun.

“Ini salah satu pusat ritual yang sudah berumur beratus-ratus tahun, yang sudah turun - temurun dan dilestarikan oleh warga masyarakat sekitar. Ini akan menjadi salah satu pilihan yang akan ditawarkan kepada para peserta (GPDRR),” tambah Muhadjir Effendy.

Baca Juga: Masyarakat Adat Wae Sano Dukung Proyek Geothermal, Tegaskan Tak Ada Konflik Horizontal

Panitia Nasional juga tetap akan melakukan penilaian terkait penerapan keamanan, khususnya dalam pengendalian Covid-19.

Sistem bubble juga akan diterapkan saat kegiatan field visit para delegasi di tempat suci bagi umat Hindu tersebut.

“Nanti diatur sedemikian rupa supaya protokol kesehatan terjaga. Nanti akan kami rencanakan seperti sistem bubble, misalnya saat delegasi masuk pengunjung lain untuk sementara waktu ditahan dulu agar tidak bertemu dengan para delegasi yang memungkinkan terjadinya interaksi di luar bubble,” lanjut Suharyanto.

Baca Juga: Togar Situmorang: Perjanjian Ekstradisi Indonesia - Singapura, Perangkap Bagi Bandit Kakap

GPDRR atau Platform Global untuk Pengurangan Risiko Bencana (GPDRR) adalah forum multi-pemangku kepentingan yang dilaksanakan setiap dua tahun oleh Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk meninjau kemajuan, berbagi pengetahuan dan mendiskusikan perkembangan dan tren terbaru dalam upaya pengurangan risiko bencana.

Selain itu, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan upaya pengurangan risiko bencana melalui komunikasi dan koordinasi antara para pemangku kepentingan seperti, pemerintah, PBB, organisasi dan institusi internasional, lembaga swadaya masyarakat, ilmuwan atau akademisi dan pelaku sektor swasta untuk berbagi pengalaman dalam merumuskan panduan strategis untuk pelaksanaan kerangka global PRB (SFDRR 2015-2030).***

Editor: Marianus Susanto Edison

Tags

Terkini

Terpopuler