Menkominfo: Pekerjaan di Masa Depan Butuh Kecakapan Digital dan Soft Skills

23 Januari 2022, 06:00 WIB
Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate. /Facebook/@Johnny Plate

LABUAN BAJO TERKINI - Kemajuan teknologi membuat tak semua pekerjaan di masa depan dilakukan oleh manusia. Sebagian dilakukan oleh mesin, bahkan algoritma.

Karena pembagian kerja antara manusia, mesin, dan algoritma ini, maka diproyeksikan ada sebanyak 85 juta pekerjaan lama yang mungkin hilang dan diganti dengan 97 juta pekerjaan baru yang mungkin muncul.

Demikian disampaikan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate, dalam keterangan pers, Sabtu 22 Januari 2022.

Menurut dia, proyeksi pekerjaan di masa depan ini menuntut peningkatan keterampilan dan kecakapan bidang digital serta soft skills.

Baca Juga: Ini Alasan Erick Thohir Sejak Awal 'Bersih-bersih' di Internal BUMN

Karena itu, kata dia, sangat penting untuk mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di bidang digital guna memaksimalkan manfaat adopsi teknologi yang menciptakan beberapa jenis pekerjaan baru ini.

Ia menambahkan, berdasarkan laporan dari "The Future of Jobs" dari World Economic Forum, pada 2025 sebanyak 43 persen pelaku industri yang melakukan reduksi atau pengurangan jumlah tenaga kerja sebagai konsekuensi dari penerapan integrasi teknologi.

Karena itu, peningkatan keterampilan digital dan soft skills selaras dengan perkembangan teknologi untuk tenaga kerja khususnya generasi muda Indonesia dapat dilakukan melalui upskilling dan reskilling.

“Adapun jenis pekerjaan baru yang muncul dan semakin meningkat permintaan di antaranya data analyst dan scientist, big data specialist, artificial intelligence and machine learning specialist, digital marketing and strategy specialist,” ucapnya.

Baca Juga: Tagar Tangkap Kaesang dan Gibran Menggema di Twitter, Dukungan untuk Ubedilah Badrun Terus Bermunculan

Johnny G Plate menambahkan, ada pula beberapa jenis pekerjaan lain yang akan berkembang. Seperti renewable energy engineers, process automation specialist, internet of things specialist, digital transformation specialist, business services and administration managers; dan business development professionals.

Pemerintah, kata dia, akan terus mendorong sektor privat atau perusahaan swasta di Indonesia dari berbagai bidang untuk dapat melakukan pemenuhan kebutuhan SDM yang sesuai dengan kebutuhan di masa depan.

Pemerintahan di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi periode 2019-2024 sendiri memiliki lima poin penting, salah satunya pembangunan sumber daya manusia.

“Di samping pembangunan sumber daya manusia, pemerintah juga mempercepat dan melanjutkan pembangunan infrastruktur, mengundang investasi seluas-luasnya untuk membuka lapangan pekerjaan, reformasi birokrasi, dan APBN yang fokus terlepas dari Covid-19 saat ini,” tandasnya.

Baca Juga: Diduga Terobos Lampu Merah, Arnold Schwarzenegger Terlibat Tabrakan Parah

Johnny G Plate menambahkan, di tengah tuntutan terhadap peningkatan kualitas SDM dan manajemen talenta, fokus pembangunan SDM juga diarahkan untuk meningkatkan daya saing bangsa.

Ia menilai, Indonesia mampu menjadi bangsa yang besar dengan pengembangan kemampuan SDM yang disesuaikan kebutuhan industri di era digital.

“Secara spesifik, dalam meningkatkan SDM unggul, pemerintah terus memperkuat investasi di bidang pendidikan, antara lain melalui perluasan program beasiswa, adopsi teknologi informasi dan komunikasi, pemajuan kebudayaan, penguatan perguruan tinggi setingkat kelas dunia, serta pengembangan riset dan inovasi,” urainya.

Tak hanya itu, infrastruktur yang mendukung di era digital juga dipercepat persiapannya sehingga maksimal mendukung SDM unggul dan maju.***

Editor: Marianus Susanto Edison

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler