Owa Ungko Melahirkan, Kepala BBKSDA: Induk dan Anak Sehat

19 Februari 2021, 17:48 WIB
Seekor bayi Owa Ungko berusia dua hari menyusu ke induknya di kandang transit Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau di Kota Pekanbaru, Kamis (18/2/2021). Owa Ungko yang merupakan satwa dilindungi untuk pertama kalinya melahirkan di kandang transit BBKSDA Riau, yang merupakan tempat penampungan satwa korban konflik maupun sitaan dari masyarakat/Antara /

LABUAN BAJO TERKINI - Owa Ungko salah satu pesies simpanse yang dilindungi (Hylobates agilis) melahirkan seekor bayi di kandang transit Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau di Kota Pekanbaru, Rabu 17 Februari 2021 dini hari.

"Kondisi induk dan anak Ungko saat ini sehat," ujarnya Kepala BBKSDA Riau, Suharyono dalam pernyataan resmi di Pekanbaru, dikutip dari antaranews, Jumat (19/2/2021).

Suharyono mengatakan induk Sirin yang berusia tujuh tahun merupakan Owa Ungko diserahkan secara sukarela oleh warga penampungan Rohingya pada tahun 2017 silam.

Baca Juga: Indonesia Targetkan Produksi Pesawat Amfibi pada 2024

Sirin melakukan perkawinan dengan induk Owa Ungko jantan bernama Jono di kandang transit.

Kendati demikian, medis BBKSDA Riau belum bisa mengetahui kelamin anak dari Sirin. Sebab, Sirin terlihat sangat protektif terhadap anaknya dan tidak mau didekati orang.

"Sedangkan jenis kelamin dan berat badan anak belum diketahui karena selalu dalam gendongan induknya," katanya.

Baca Juga: Belum Selesai Menjabat, Kepala Desa di NTT Tutup Usia

Pejantan dari Ungko tersebut jelas Suharyono, saat ini telah dititipkan di lembaga konservasi pada sekitar bulan November 2020.

Saat penitipan Ungko jantan, pihak BBKSDA Riau belum mendeteksi bahwa Ungko betina Sirin dalam kondisi hamil.

Untuk kesehatan induk Ungko, BBKSDA Riau menambah asupan nutrisinya dengan tambahan porsi dan jenis makan induk tersebut. Tim medis dan perawat satwa selalu memantau kondisi dan perkembangan induk serta bayinya.

Baca Juga: Pengaduan Untuk PLN di NTT Turun 80 Persen

"Sang induk terlihat sangat melindungi anaknya dan tidak sedikitpun melepaskan anak tersebut dari gendongannya," kata Suharyono.

Saat ini jumlah seluruh Owa Ungko yang masih dilakukan observasi di kandang transit BBKSDA Riau ada tujuh ekor.

Selanjutnya terhadap Ungko tersebut akan dilakukan tindakan konservasi demi kelestariannya.

Baca Juga: 59,6 Ton Porang Flores Telah Diekspor ke Jepang dan Eropa

Owa Ungko adalah spesies yang dilindungi dan statusnya terancam akibat deforestasi hutan yang jadi habitatnya di Sumatera.

"Bagi yang dinilai masih dapat 'survive' di alam bebas akan segera dilepasliarkan ke habitatnya, dan bagi Ungko yang berdasarkan hasil observasi sudah terlalu jinak akan dititipkan di lembaga konservasi yang ada," Suharyono. ***

Editor: Silvester Yunani

Tags

Terkini

Terpopuler