LABUAN BAJO TERKINI- Meskipun dapat memberikan efek berupa rasa segar dan bertenaga, terlalu banyak mengonsumsi minuman berenergi pada usia muda dapat memengaruhi kesehatan mental.
Dampak konsumsi minuman berenergi terhadap kesehatan mental diungkapkan dalam sebuah studi terbaru yang dilakukan oleh tim peneliti dari Teesside University dan Newcastle University.
Studi ini mengemukakan bahwa anak muda yang banyak mengonsumsi minuman berenergi lebih berisiko terhadap kecemasan, stres, depresi, dan pemikiran ingin bunuh diri.
Baca Juga: 4 Tanda Ini Jadi Petunjuk Seseorang Memiliki Kolesterol Tinggi, Termasuk Nyeri Dada
Selain itu, konsumsi minuman berenergi yang tinggi berkaitan dengan semakin besarnya kemungkinan seseorang untuk memiliki perilaku berisiko seperti penyalahgunaan narkoba, melakukan kekerasan, dan perilaku seksual yang tak aman.
Bahkan, studi ini menyebut mereka juga cenderung lebih berisiko untuk memiliki performa akademi yang buruk, masalah tidur, serta kebiasaan pola makan tidak sehat.
"Temuan kami mengindikasikan bahwa minuman tersebut membawa lebih banyak dampak buruk dibandingkan kebaikan," ungkap Kketua Tim Peneliti dan Profesor Bidang Nutrisi Kesehatan Masyarakat dari Teesside University, Amelia Lake dikutip Express, Minggu, 31 Maret 2024.
Selain memengaruhi kesehatan fisik, konsumsi minuman berenergi yang berlebih juga bisa berdampak pada kesehatan fisik. Seperti diketahui, satu kaleng minuman berenergi bisa memiliki kandungan kafein yang setara dengan empat gelas espresso.
Kandungan gula dalam minuman berenergi juga relatif tinggi. Satu kaleng minuman berenergi bisa mengandung hingga belasan sendok teh gula. Oleh karena itu, sejumlah negara memiliki larangan untuk menjual minuman berenergi kepada anak muda, terutama remaja.