Menparekraf: Pariwisata Tak Boleh Hanya Dinikmati Kalangan Menengah ke Atas Saja

28 Januari 2022, 04:50 WIB
Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno saat berdialog dengan pemilik Andira Homestay di Labuan Bajo, Kamis 27 Januari 2022. /Labuan Bajo Terkini/HO-BPOLBF

LABUAN BAJO TERKINI - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI Sandiaga Salahuddin Uno menegaskan, pariwisata tidak boleh hanya dinikmati oleh kalangan menengah saja.

Masyarakat kecil, menurut dia, juga harus ikut andil dalam penciptaan akomodasi serta ikut merasakan dampak dari Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Labuan Bajo.

Menparekraf melontarkan hal tersebut saat mengunjungi Andira Homestay, yang menjadi salah satu Sarana Hunian Pariwisata (Sarhunta) di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis 27 Januari 2022.

Baca Juga: Masyarakat Adat Wae Sano Dukung Proyek Geothermal, Tegaskan Tak Ada Konflik Horizontal

Sarhunta, menurut dia, diharapkan menjadi ikon pariwisata berkeadilan yang melibatkan masyarakat kecil untuk terbantukan dari sisi penghasilan.

Itu sebabnya, Kemenparekraf berkomitmen untuk memfasilitasi pelatihan dan pemasaran dari Sarhunta di DPSP Labuan Bajo.

"Kemenparekraf melalui Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) akan memastikan pelatihan dan pendampingan pengelolaan Sarhunta sekaligus pemasaran karena harus lebih banyak lagi yang menginap di Sarhunta," ujar Sandiaga Salahuddin Uno.

Baca Juga: Menparekraf: Creative Hub Labuan Bajo Jadi Lokomotif Pembukaan Lapangan Kerja

Kemenparekraf, imbuhnya, akan mendorong sebuah program yang berpihak pada Sarhunta.

Karena itu, pihaknya akan berkolaborasi dengan berbagai pihak lain dalam konsep Gerak Bersama (Geber), Gerak Cepat (Gercep), dan Garap Semua Potensi (Gaspol).

Sandiaga Salahuddin Uno bahkan memberikan masukan kepada pengelola Sarhunta untuk memenuhi beberapa fasilitas lain, seperti menggunakan seprei dan handuk putih, serta menyediakan internet (WiFi).

Adapun Direktur Utama BPOLBF, Shana Fatina menegaskan bahwa BPOLBF akan membantu melakukan pendampingan Sarhunta melalui pengembangan tata kelola, peningkatan kualitas layanan, dan pemasaran.

Baca Juga: Paus Fransiskus Minta Orang Tua Tidak Mengutuk Anak Homoseksual

Sarhunta, demikian Shana Fatina, akan dielaborasi untuk menjadi venue berbagai kegiatan dengan skala kecil atau rapat pemerintahan.

Ia juga menekankan bahwa Sarhunta berprinsip pada efek langsung yang dirasakan oleh masyarakat dalam kegiatan pariwisata Labuan Bajo.

Bukan itu saja, Shana Fatina juga berharap agar Sarhunta tidak hanya memberikan manfaat secara ekonomi kepada pelaku usaha, tapi juga memberikan pengalaman yang berbeda bagi wisatawan yang berkunjung ke Labuan Bajo.

Baca Juga: SETARA Institute: Restorative Justice Jangan Sampai Jadi Ajang Transaksional

Sementara Kepala Seksi Pelaksana Wilayah II Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Nusa Tenggara II Herman Rohi, menjelaskan bahwa jumlah Sarhunta dalam bentuk pondok wisata (Homestay) yang ada di Labuan Bajo sebanyak 261 unit.

Dari jumlah tersebut, baru 16 unit yang telah dilakukan revitalisasi dan pemenuhan fasilitas interior.***

Editor: Marianus Susanto Edison

Tags

Terkini

Terpopuler