LABUAN BAJO TERKINI- Proyek Sistem Pengadaan Air Minum (SPAM) Wae Mese II di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT disegel.
Diketahui pembangunan SPAM tersebut merupakan bagian dari proyek program pemerintah pusat untuk Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) yang menelan anggaran 144,5 Miliar yang bersumber dari APBN.
Pantauan Labuan Bajo Terkini, Minggu 13 Maret 2022 di lokasi proyek tersebut di Nggorang, Desa Watu Nggelek, Kecamatan Komodo, nampak di gerbang masuk terdapat penyegelan yang dilakukan oleh pekerja.
Baca Juga: Waterfront Labuan Bajo, Ikon Baru yang Siap Dipakai Sebagai Ruang Publik
Pada pagar pintu masuk proyek nampak ada tertulis "BANGUNAN INI KAMI SEGEL, SEBELUM HAK KAMI DIBAYAR".
Informasi yang diperoleh media ini dari warga sekitar lokasi proyek, tulisan tersebut terpampang sejak 9 maret lalu oleh pekerja lantaran biaya pengerjaan proyek tersebut belum dibayar oleh rekanan.
"Sudah lama ini disegel pak, katanya karena uang pekerja belum dibayar oleh kontraktor makanya disegel seperti ini, "kata warga sekitar lokasi proyek yang tak mau namanya di mediakan.
Kontraktor Belum Membayar
Atas informasi warga ini, Labuan Bajo Terkini langsung mengonfirmasikan hal ini kepada Adi, salah seorang yang diketahui sebagai sub kontraktor yang mengerjakan proyek tersebut.
Adi yang dikonfirmasi media ini melalui sambungan telepon mengaku, tugasnya sebagai sub kontraktor telah membayar upah pekerja.
Namun hak nya sebagai sub kontraktor belum dibayarkan oleh pihak kontraktor yakni PT. Amarta Karya (Persero) yang merupakan kontraktor BUMN yang bertanggung jawab penuh pada pengerjaan proyek itu.
"Dari negara (Amarta Karya) belum bayar ke saya pak tapi saya sudah bayar ke tukang. Saya hanya ada utang sekitar 900 ribu yang belum terbayar dan saya janji pertengahan bulan ini,"kata Adi.
Menurut Adi, sisa pembayaran yang mestinya ia terima dari proyek tersebut masih banyak dan karena tak kunjung dibayar, dia bersama teman-temannya memutuskan menyegel lokasi hingga hak nya ia dapatkan.
"Masih banyak makanya kami teman-teman segel itu SPAM pak, " kata Adi.
Baca Juga: G-20 di Labuan Bajo, Pemerintah Dorong Transisi Energi Melalui PLTS di Pulau-pulau Kecil
Meski demikian, Adi mengaku pasrah dan memaklumi penundaan pembayaran tersebut. Dia juga menyebutkan hal tersebut adalah wajar terjadi.
"Itu menurut saya hal yang wajar kalau sudah final hal ini pasti terjadi. Dan pihak pemerintah pasti bayar cuman butuh waktu. Untuk saya pribadi saya memahami hal ini, "pungkasnya.
Hingga berita ini diturunkan, Labuan Bajo Terkini belum berhasil mengkonfirmasi pihak PT. Amarta Karya (Persero). ***