Network
LABUAN BAJO TERKINI - Peringatan Hari Musik Nasional (HMN) akan dilaksanakan di Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), tanggal 7-9 Maret 2022.
Kegiatan yang akan dibuka secara virtual oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini, mendatangkan belasan artis dan penyanyi ibu kota seperti Once Mekel, Anang Hermansyah, Ayu Soraya, Tantowi Yahya, Saskia Gotik dan Wali.
HMN ini juga akan dirangkai dengan Musyawarah Nasional (Munas) VII PAPPRI (Persatuan Artis Penyanyi, Pencipta Lagu dan Pemusik Indonesia) tahun 2022, untuk pemilihan Ketua Umum PAPPRI.
"Ini menjadi satu kehormatan bagi kita di daerah, sebab biasanya Munas digelar di Jakarta. Apalagi saat pembukaan Munas akan hadir beberapa Menteri," kata Ketua DPD PAPPRI Provinsi NTB Hj Maskhayangan, di Mataram, Rabu 3 Maret 2022.
Baca Juga: NTT Tambah 1.374 Kasus Positif Covid-19, 9 Orang Meninggal Dunia
Selain dihadiri belasan artis dan penyanyi ibu kota, imbuhnya, kegiatan HMN juga akan dihadiri 400 lebih tamu dari pengurus DPD dan DPC PAPPRI se-Indonesia.
"Untuk di NTB, kita sudah punya 10 DPC PAPPRI yang ada di masing - masing kabupaten/ kota se-NTB," ucapnya.
Ia menambahkan, dengan terpilihnya Kota Mataram dan NTB secara umum sebagai tuan rumah kegiatan Munas PAPPRI dan HMN, diharapkan dapat memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat luas.
Baca Juga: Hari Rabu Abu: Dari Makna, Ucapan, Warna Hingga Pantangan
Apalagi saat ini NTB menjadi ikon Indonesia karena akan adan perhelatan akbar MotoGP di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, 18-20 Maret 2022.
"Tadinya, kita akan menggelar kegiatan di Mandalika sekaligus ikut memeriahkan MotoGP. Akan tetapi kegiatan di kawasan Mandalika sudah penuh sehingga kita pindah ke Kota Mataram," papar Maskhayangan.
Khusus terkait konser HMN pada tanggal 9 Maret, diakuinya akan dilaksanakan dalam ruangan di Hotel Lombok Raya.
Baca Juga: KPK: Korupsi Kejahatan Kemanusiaan, Bisa Menghancurkan Tujuan Bernegara
Menurut Maskhayangan, pertimbangan konser musik di dalam ruangan untuk membatasi jumlah pengunjung. Apalagi pandemi Covid-19 masih berlangsung.
Apabila digelar di ruang terbuka, pihaknya khawatir tidak dapat membatasi dan mengawasi jumlah pengunjung dan penggemar.
"Selain itu, kita khawatir terjadi hujan dan pelaksanaan tidak sesuai standar protokol kesehatan. Kalau di dalam ruangan, prokes masih bisa kita kontrol dan batasi," pungkasnya.***
