LABUAN BAJO TERKINI- Kebijakan masuk sekolah jam 5 pagi Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat menjadi perbincangan serius di semua kalangan. Tak hanya jadi topik yang paling dibicarakan di tingkat lokal, program ini juga menjadi sorotan di tingkat nasional.
Meski banyak penolakan, Gubernur VBL sepertinya tetap bersikeras agar kebijakan kontroversial itu tetap diterapkan di provinsi berbasis kepulauan itu.
Tak sedikit pihak yang menyarankan agar Pemprov NTT saat ini fokus pada program pementasan kemiskinan dibandingkan memaksa program masuk sekolah jam 5 pagi untuk SMA dan SMK di daerah itu.
Untuk diketahui, Provinsi NTT saat ini masih bertengger di posisi ketiga Provinsi termiskin di Indonesia setelah Papua dan Papua Barat.
Berapa jumlah penduduk miskin di Nusa Tenggara Timur selama dipimpin Viktor Bungtilu Laiskodat? Berikut adalah data jumlah penduduk miskin di NTT menurut Badan Pusat Statistik (BPS) selama 4 tahun terakhir.
Untuk diketahui, Viktor Bungtilu Laiskodat terpilih menjadi Gubernur pada tahun 2018 lalu bersama wakilnya Josef Nae Soi.
Pada tahun 2018 atau saat masih dipimpin Gubernur Frans Lebu Raya, jumlah penduduk miskin di NTT berada di angka 1,142 juta jiwa.
Pada 2019 saat awal kepemimpinan Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat, jumlah penduduk miskin mengalami kenaikan dengan total jumlah penduduk miskin saat itu sebanyak 1,146 juta jiwa.
Selanjutnya pada tahun 2020, jumlah penduduk miskin di NTT kembali bertambah. Di tahun tersebut jumlah penduduk miskin tercatat sebanyak 1,153 juta jiwa.
Di tahun 2021, jumlah penduduk miskin sebanyak 1,169 juta jiwa atau mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2020.
Baru pada tahu 2022 jumlah penduduk miskin di NTT mengalami penurunan dan berada di angka 1,131 juta jiwa.
Dengan data tersebut, jumlah penduduk miskin di NTT selama kepemimpinan Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat hanya mengalami penurunan yakni pada 2022. Pada 3 tahun sebelumya jumlah penduduk miskin faktanya mengalami kenaikan. ***