Network
LABUAN BAJO TERKINI- Indeks Pembangunan Manusia atau IPM merupakan merupakan sebuah indikator penting yang bisa dijadikan alat ukur untuk mengetahui kualitas hidup orang atau masyarakat pada sebuah wilayah.
Dengan mengetahui angka IPM, maka kita bisa mengetahui kualitas hidup serta dampak pembangunan yang terjadi di sebuah wilayah. IPM pertama kali diperkenalkan oleh United Nations Development Programme (UNDP) pada tahun 1990 dan dipublikasikan secara berkala dalam laporan tahunan Human Development Report (HDR).
Di Indonesia sendiri, data IPM selalu dirilis oleh Badan Pusat Statistik atau BPS setiap tahunnya. Hal ini dilakukan untuk mengukur perkembangan atau kemajuan sebuah daerah setiap tahunnya.
Baca Juga: Produksi Padi di NTT Meningkat, Dapat Jatah Beras Impor 5 Ribu Ton, Tapi Harga Beras Terus Melambung
IPM pada sebuah wilayah termasuk di Kabupaten/Kota diukur berdasarkan tiga dimensi dasar yakni : Umur Panjang dan Hidup sehat, Pengetahuan, serta Standar Hidup Layak.
Bagaimana dengan Indeks Pembangunan Manusia di Nusa Tenggara Timur? Data BPS tahun 2022 menunjukkan, IPM Provinsi NTT berada di angka 65,90.
Angka ini tentu sangat jauh di bawah Rata-rata IPM Indonesia tahun 2022 yakni 72,91. Jika merujuk pada kategori IPM versi UNDP, maka IPM Indonesia masuk kategori IPM Tinggi sementara IPM NTT berada di kategori sedang.
