Banyak Laporan Bencana, BPBD Manggarai Imbau Warga Waspadai Bencana Tanah Longsor

6 Januari 2023, 08:25 WIB
Banyak Laporan Bencana, BPBD Manggarai Imbau Warga Waspadai Bencana Tanah Longsor /Ilustrasi tanah longsor

LABUAN BAJO TERKINI- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Manggarai, NTT mengimbau warga untuk terus waspada terhadap bencana alam khususnya tanah longsor.

Hingga saat ini, BPBD Manggarai telah menerima banyak laporan pengaduan bencana di beberapa kecamatan di daerah itu.

Pada hari penghujung tahun 2022 lalu, BPBD Manggarai menerima laporan bencana yang menimpa beberapa warga akibat angin kencang.

Baca Juga: AWK Siap Bertarung Kembali Menjadi Anggota DPD RI

Pada 31 Desember 2022 lalu angin kencang menyebabkan  atap rumah Gendang Lia, atap dan plafon Pos Kesehatan Desa Lia, dan atap rumah seorang warga.

Angin kencang juga terjadi pada tanggal 2 Januari 2023 dan merusak atap ruang SDI Mowol, Kecamatan Satar Mese Utara.

Tak hanya itu, laporan bencana tanah longsor juga terjadi di Kecamatan Rahong Utara. Adapun
tanah longsor terjadi di Desa Golo Langkok dan Desa Tengku Lese, Kecamatan Rahong Utara, serta Desa Bea Rahong dan Desa Belang Turi di Kecamatan Ruteng. Semua kejadian tanah longsor terjadi pada tanggal 2 Januari 2023.

Atas laporan bencana yang ada, Kepala BPBD Manggarai, Stefanus Tawar, mengimbau warga yang tinggal pada beberapa daerah potensi longsor untuk mengantisipasi curah hujan yang tinggi.

Beberapa daerah memang berpotensi terjadi longsor saat musim hujan seperti Cibal, Cibal Barat, Kecamatan Ruteng, Rahong Utara, dan Langke Rembong.

Ia pun meminta warga waspada dan berhati-hati dalam beraktivitas. Bagi warga yang tinggal pada pemukiman di lereng bukit, dia menyarankan agar melakukan evakuasi mandiri apabila hujan turun dengan durasi yang panjang.

Baca Juga: Menjaga, Taat Menjaga Kawasan KSDA Meski Hak 'Dirampas'

Sebagai salah satu langkah antisipasi bencana, BPBD telah mengaktifkan Posko Kesiapsiagaan Bencana untuk mengkoordinasikan dan memantau kejadian bencana yang terjadi pada musim hujan. Dia mengatakan laporan informasi kejadian bencana disampaikan berjenjang dari desa hingga ke tingkat kabupaten sendiri.

"Kami telah melakukan rapat koordinasi dan ada instruksi bupati untuk antisipasi cuaca ekstrem ini. Kami koordinasi dengan semua pemangku kepentingan," kata Stefanus. ****

Editor: Silvester Yunani

Tags

Terkini

Terpopuler