Upah Pekerja Belum Dibayar PT Wika, PKN Boikot Akses Jalan Golo Mori

- 13 April 2023, 10:20 WIB
Lembaga Pemantau Keuangan Negara Kabupaten Manggarai Barat beserta para pekerja pembangunan jalan Golo Mori melakukan aksi demonstrasi menuntut upahnya dibayarkan oleh PT Wika.
Lembaga Pemantau Keuangan Negara Kabupaten Manggarai Barat beserta para pekerja pembangunan jalan Golo Mori melakukan aksi demonstrasi menuntut upahnya dibayarkan oleh PT Wika. /Milano/

Lorens menambahkan, meski telah dibangun dengan begitu megahnya pelaksanaan pembangunan proyek tersebut meninggalkan potret lain yang harus disikapi secara serius oleh pemerintah.

Hal hal yang terkait dengan hak hak para pekerja, sopir, pemborong dan supplier material yang telah bekerja seratus persen untuk merealisasikan pekerjaan tersebut berdasarkan proporsi mereka masing masing sebutnya diabaikan oleh PT Wika dengan tidak merealisasikan atau membayar hak mereka.

"Saya pikir tujuan kita untuk melakukan blokade, tentu akan mengganggu Kamtibmas dalam hal ini supaya pemerintah pusat tidak tutup mata, keringat masyarakat disini dalam hal ini pekerja sudah lakukan, anak istri mereka teriak di rumah, tentu ini yang menjadi persoalan moral terlepas dari persoalan hukum kontrak," ungkapnya.

Pembangunan akses jalan Labuan Bajo menuju Golo Mori disebut untuk mensukseskan pelaksanaan KTT Asean Summit bulan mei mendatang. Kawasan KEK Golo Mori sendiri disebutkan akan menjadi salah satu venue rapat 11 kepala negara anggota Asean yang dijadwalkan berlangsung dari tanggal 9-11 mei 2023.

 

Baca Juga: SDG Beri Bantuan Material dan Motivasi ke Ponpes di Pelosok Flores Timur

Pada kunjungan kerjanya di Labuan Bajo pada bulan April lalu, Presiden Jokowi sesuai memantau kesiapan sejumlah tempat yang akan menggelar pertemuan ini menyebutkan, Kawasan KEK Golo Mori telah siap untuk menggelar KTT Asean Summit ke 42 tersebut.

Hal ini disebut juga akan digunakan sebagai upaya mempromosikan Pariwisata Labuan Bajo kepada ribuan delegasi dari 11 negara Anggota Asean yang dipastikan hadir dalam kegiatan tersebut.

Untuk itu, logam mengharapkan, Presiden Jokowi tidak hanya mempertontonkan kemegahan akses jalan tersebut kepada para delegasi namun melupakan usaha keras masyarakat yang telah ikut mensukseskan pembangunan sarana dan prasarana pada proyek pembangunan jalan yang masuk dalam Kawasan Strategis Pariwisata Nasional tersebut.

"jangan sampai pembangunan ini terkesan high class, mewah mengahadirkan beberapa negara tapi ada beberapa potret yang sangat buruk didalamnya, ini yang kita khawatirkan. tentu ketika kegiatan Asean ini berjalan ya kita akan teriak terus terkait persoalan ini, supaya negara negara yang ikuti KTT Asean ini bisa melihat bahwa inilah potret buruknya di Indonesia, ngomong di luarnya mewah, high class semua, visi utamanya kesejahteraan, faktanya di internal kita di lapangan masih banyak ketimpangan. Tidak usah kita bicara soal ketimpangan sosial, dampak positif bagi masyarakat ini, ini hak pekerja yang mensukseskan kegiatan ini hak pekerja saja tidak dibayar, saya pikir sangat luar biasa persoalan ini." Jelasnya.

Halaman:

Editor: Milano Jaban


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah