Formappi Kritik Kunker Komisi VIII DPR RI ke Labuan Bajo di Tengah Lonjakan Kasus Covid-19

- 22 Februari 2022, 17:55 WIB
Ilustrasi Komisi VIII DPR RI.
Ilustrasi Komisi VIII DPR RI. /Labuan Bajo Terkini/dpr.go.id

LABUAN BAJO TERKINI - Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) melontarkan kritik keras terkait kunjungan kerja (Kunker) Komisi VIII DPR RI ke Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), 21-22 Februari 2022.

Formappi menilai Kunker yang dilakukan di tengah lonjakan kasus Covid-19 di Tanah Air itu berpotensi membawa bencana bagi masyarakat di daerah yang dikunjungi, khususnya terkait penyebaran Covid-19.

"Kunker Komisi VIII DPR RI ke Labuan Bajo yang dilakukan di tengah pandemi ini, semoga bukan ajang penambah tingginya sebaran kasus Covid-19 di Manggarai Barat," kritik Peneliti Formappi Lucius Karus, kepada wartawan di Labuan Bajo, Senin 21 Februari 2022 malam.

Baca Juga: Di Tengah Kasus COVID-19 Terus Meningkat, Rombongan Komisi VIII DPR RI Gelar Kunjungan ke Labuan Bajo

Menurut dia, sejak awal DPR RI memang terlihat sangat tidak peduli dengan situasi pandemi Covid-19.

"Ada banyak kontroversi atas ketakpedulian mereka. Seperti kebijakan Kunker ke luar negeri maupun kunjungan kerja ke daerah di tengah situasi pandemi Covid-19," tegasnya.

Idealnya, demikian Lucius Karus, untuk mencegah penyebaran virus corona, DPR RI yang paling di depan menjadi contoh soal penerapan protokol kesehatan.

Apalagi Kunker tidak harus selalu dengan turun langsung ke daerah. Kunker bisa saja dilakukan secara daring, demi mencegah kerumunan.

Baca Juga: Gempa Magnitudo 5.8 Guncang Manggarai, Pusat Gempa 60 km Timur Laut Kota Ruteng

Khusus terkait Kunker Komisi VIII DPR RI, Lucius Karus tak melihat ada agenda yang sangat krusial.

Meski begitu, ia berharap kehadiran Komisi VIII DPR RI ke destinasi wisata super premium itu bisa menyerap sebanyak mungkin aspirasi masyarakat setempat.

Sebab dari banyak pengalaman, menurut Lucius Karus, Kunker para wakil rakyat tak pernah jelas hasilnya.

"Kunker hanya menjadi semacam ajang pamer ke daerah. Setelah selesai, bingung sendiri mau ngapain," tudingnya.

"Ini terlihat pada rendahnya produktifitas dan kecenderungan DPR RI yang hanya ingin menjadi stempel pemerintah. Kalau selalu setuju pada pemerintah ya, mestinya Kunker ini tak banyak gunanya karena ujung-ujungnya kebijakan akhir akan mengikuti mau-maunya pemerintah," lanjut Lucius Karus.

Baca Juga: Hingga Selasa Pagi, Gempa Bumi Guncang Manggarai Sebanyak 5 Kali

Kunker, imbuhnya, memang kerap dikritik karena hanya untuk menghabiskan anggaran, ajang pelesiran, pamer, dan lain-lain.

"Maka semoga kunjungan ke Labuan Bajo itu bukan hanya mau untuk pelesiran saja, mengingat Labuan Bajo yang indah. Juga bukan hanya untuk menghabiskan anggaran saja, karena mestinya Manggarai Barat perlu banyak anggaran untuk pembangunan sehingga daerah itu menjadi lebih baik," tegas Lucius Karus.

Untuk diketahui, Komisi VIII DPR RI bermitra dengan sejumlah bidang, seperti Bidang Agama, Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Penanggulangan Bencana, Badan Pengelola Keuangan Haji dan Badan Amil Zakat Nasional serta Badan Wakaf Indonesia.

Baca Juga: 10 Alasan Seseorang Merasa Tersesat dan Kehilangan Semangat Hidup

Menurut informasi, Kunker Komisi VIII DPR RI ke Labuan Bajo dipimpin oleh Ketua Komisi VIII DPR RI Yandri Susanto dan Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI TB Ace Hasan Syadzily.

Secara terpisah, Kabag Prokopim Kabupaten Manggarai Barat, Rafael Guntur, menegaskan bahwa kedatangan rombongan Komisi VIII DPR RI ke Labuan Bajo akan tetap mematuhi protokol kesehatan (Prokes).

"Semua acara kunjungan akan tetap sesuai ketentuan Prokes," jelasnya.***

Editor: Marianus Susanto Edison


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x