Mayat Perempuan Mengambang di Sungai Gegerkan Warga

11 April 2023, 09:48 WIB
Polisi melakukan olah TKP penemuan mayat perempuan berinisial DS di Sungai Wae Racang, Desa Golo Leleng, pada Minggu (9/4/2023). /Humas Polres Manggarai Barat /

 

LABUAN BAJO TERKINI- Penemuan Mayat perempuan yang diketahui berisinial DS (48) oleh warga Desa Golo Leleng, Kecamatan Sano Nggoang, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), gegerkan warga setempat.

Mayat perempuan itu ditemukan di tepi Sungai Wae Racang, Desa Golo Leleng, pada Minggu (9/4/2023) malam sekitar pukul 21.00 wita.

Kapolres Manggarai Barat, AKBP Felli Hermanto, melalui Kapolsek Lembor, Yostan Alexanderia Lobang, menjelaskan, mayat perempuan itu pertama kali ditemukan oleh seorang warga bernama Agustinus Ganu (40) yang beralamat di Kampung Lempe, Desa Wae Wako, Kecamatan Lembor, Kabupaten Manggarai Barat.

 

Baca Juga: Alasan Penetapan Tarif Pemandu Wisata di Kawasan TNK

“Awalnya ia hendak memancing ikan di sungai tersebut. Namun tiba-tiba dia melihat ada mayat yang tergeletak di tepi sungai dan sudah dalam kondisi bengkak serta mengeluarkan bau tak sedap,” kata Yostan, Senin (10/04/2023) siang.

“atas penemuan tersebut, lantas ia menginformasikan kepada warga sekitar sungai dan juga kepada Kepala Desa Wae Wako,” tambahnya.

Aparat Polsek Lembor dan Polsek Sano Nggoang pun langsung menuju lokasi penemuan mayat.

 

Baca Juga: SDG Beri Bantuan Material dan Motivasi ke Ponpes di Pelosok Flores Timur

Pada Senin (10/04/2023) sekitar pukul 01.20 Wita, polisi bersama warga mengevakuasi jenazah dan selanjutnya dibawa ke rumah duka untuk dimakamkan.

Mayat yang diketahui berisinial DS itu ternyata berasal dari Kampung Compang, Desa Golo Kempo, Kecamatan Sano Nggoang,Manggarai Barat.

Dari keterangan suami DS bernama Daniel Semau (77), istrinya meninggalkan rumah sejak Kamis (23/3/2023), sekitar pukul 11.00 Wita hingga ditemukan dalam kondisi sudah meninggal dunia.

 

Baca Juga: Seorang Bocah di Ende Hilang Saat Mancing Ikan

“Istrinya meninggalkan rumah untuk mencari kemiri di kebun milik mereka. Namun hingga malam hari, istrinya itu tak kunjung kembali. Suami bersama keluarga pun berinisiatif mencari almarhumah di sekitar Kampung Compang,” ungkap perwira dengan balok satu di pundaknya itu.

“Namun dalam upaya pencarian selama empat hari, almarhumah tak kunjung ditemukan. Suami korban pun melaporkan kejadian tersebut kepada aparat desa setempat sekaligus kepada pihak Polsek Sano Nggoang,” pungkasnya.

Daniel Semau juga menyampaikan bahwa keadaan almarhumah sudah lama mengalami gangguan mental. Keluarga menolak untuk diautopsi serta menerima kejadian tersebut.

“Dengan ditemukannya jenazah DS, Daniel Semau selaku suaminya menyampaikan bahwa istrinya meninggal karena musibah. Ia pun menolak untuk dilakukan autopsi. Jenazah istrinya lalu dikebumikan di perkuburan umum Kampung Compang,” jelas Yostan. ***

Editor: Milano Jaban

Tags

Terkini

Terpopuler