Tiga Hari Banjir Rendam 582 Rumah Warga di Kalimantan Selatan

18 Desember 2021, 14:54 WIB
Banjir merendam ratusan rumah warga di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. /Labuan Bajo Terkini/HO-Humas BNPB

LABUAN BAJO TERKINI - Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Selasa 14 Desember 2021, membuat Sungai Riam Kiwa dan Sungai Martapura meluap.

Akibatnya, sebanyak 582 unit rumah warga di Kabupaten Banjar, terendam banjir. Bahkan di sejumlah titik, genangan banjir bertahan hingga tiga hari.

Hal ini berdasarkan data Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Di mana pada Jumat 17 Desember 2021 Pukul 20.00 Wita, banjir terpantau masih menggenangi beberapa titik.

Baca Juga: Ketua PBNU Dorong Penggunaan Vaksin Halal, Ini Respons Wakil Ketua Komisi IX DPR RI

"Terpantau ketinggian air di jalan berkisar 3 - 5 cm. Sedangkan untuk di halaman rumah warga, ketinggian air berkisar 5 - 30 cm," jelas Abdul Muhari, PhD, Plt Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, dalam keterangan resmi BNPB, Sabtu 18 Desember 2021.

Berdasarkan laporan BPBD Kabupaten Banjar, banjir ini melanda lokasi di Gp Peunalom I, Gp Peunalom II, Gp Layan, Gp Pulo Mesjid yang terletak di Kecamatan Tangse. Di lokasi ini sedikitnya terdapat 120 KK terdampak.

Selanjutnya Desa Tunggul Nangka di Kecamatan Pengaron; Desa Sungai Raya di Simpang Empat; serta Desa Melayu Ilir, Desa Dalam Pagar, Desa Akar Baru, Desa Akar Bergantung, Desa Pakauman Dalam, Kecamatan Martapura Timur.

Baca Juga: 663 Kali Gempa Bumi Susulan Pasca-Gempa Bumi M7.4, BMKG: Ini Fenomena Lazim

Desa lainnya yang ikut terdampak adalah Desa Pasar Jati, Desa Pingaran Ilir, Kecamatan Astambul; Desa Murung Keraton, Desa Murung Kenanga, Desa Jawa Laut, Kecamatan Martapura; Desa Telok Selong, Kecamatan Martapura Barat; serta Kecamatan Sungai Tabuk.

Sesaat setelah kejadian, BPBD Kabupaten Banjar bersama tim gabungan melakukan evakuasi terhadap warga terdampak.

"Untuk warga yang terdampak sebagian ada yang mengungsi ke rumah keluarga terdekat," jelas Abdul Muhari.

Baca Juga: Menko Perekonomian: Pertumbuhan Ekonomi Sudah di Jalur Positif

Kaji cepat juga dilakukan untuk dapat menentukan tingkatan lanjutan yang perlu diambil. Hasil pengamatan visual, ketinggian permukaan sungai Martapura mengalami peningkatan menjadi 'Siaga'.

Menyikapi hal ini, BNPB menghimbau masyarakat dan pemerintah daerah setempat untuk tetap waspada dan siaga.

"Peningkatan curah hujan ini berpotensi memicu terjadinya risiko bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor dan angin kencang," pungkas Abdul Muhari.***

Editor: Marianus Susanto Edison

Tags

Terkini

Terpopuler