4 Imbauan BPOLBF untuk Kenyamanan Wisatawan Saat Melancong ke Labuan Bajo

- 8 Februari 2024, 18:49 WIB
Marina Waterfront Labuan Bajo
Marina Waterfront Labuan Bajo /Labuan Bajo Terkini

LABUAN BAJO TERKINI- Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT menjadi salah satu primadona pariwisata di Indonesia saat ini. Kunjungan wisatawan baik domestik maupun mancanegara ke daerah itu terus naik setiap tahunnya.

Pada tahun 2023 lalu tercatat sebanyak 408,151 jumlah kunjungan wisatawan dari total 800,074 pergerakan kunjungan wisatawan di Labuan Bajo.

Dari total pergerakan ini, Balai Taman Nasional Komodo (TNK) sebagai destinasi unggulan    mencatat kunjungan sebanyak 300.488 wisatawan.

Baca Juga: BPOLBF: Fam Trip Pasar Tiongkok Bukti Kolaborasi Lintas Industri

Keselamatan Wisatawan yang Berkunjung ke TNK Jadi Perhatian Khusus

Dengan arus pergerakan wisatawan ke Labuan Bajo dan banyaknya wisatawan yang berkunjung ke Kawasan Taman Nasional Komodo (TNK) untuk melakukan aktivitas bahari, maka aktivitas kapal wisata di Kawasan Perairan TNK juga meningkat, sehingga jaminan keamanan dan keselamatan wisatawan saat melakukan perjalanan di perairan Labuan Bajo perlu menjadi perhatian khusus dan prioritas bagi otoritas setempat dan seluruh pemangku kepentingan.

Plt Badan Pelaksana Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BPOLBF), Frans Teguh mengatakan, tingginya kunjungan ke TNK menuntut semua pihak agar berkolaborasi meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan termasuk keselamatan berlayar.

"Ada tiga hal yang harus kita cermati terkait dengan penanganan kegiatan berwisata yang berisiko tinggi yang juga harus dikelola dengan baik. Pertama adalah terkait informasi terpadu yang berkenaan dengan civitas manajemen, sehingga wisatawan tahu kemana mereka bisa memboking TA/TO yang resmi.  Kedua terkait Safety dan Security yang sesuai standar keamanan kapal seperti tersedianya life vest jacket, tabung hydrance, sekoci, dan perlengkapan keamanan lainnya. Ketiga adalah kolaborasi terpadu, baik untuk memitigasi atau mengurangi risiko. Lalu jika misalnya kejadian yang tidak diinginkan itu terjadi, ada penanganan dan sejauh ini penanganan tersebut responnya sangat cepat" jelas Frans Teguh.

Ia mengatakan, kasus kecelakaan kapal yang terus berulang di perairan Labuan Bajo seperti yang terjadi pada KLM Carpe Diem yang membawa dua wisatawan asing asal Kanada yang mengalami insiden kebakaran di sekitar perairan Pulau Siaba, Taman Nasional Komodo, pada Sabtu (3/2/2024) sore lalu menjadi perhatian serius yang membutuhkan perencanaan mitigasi kebencanaan yang diharapkan dapat meminimalisir kecelakaan di kawasan perairan.

Lebih lanjut Frans menjelaskan, sebagai Satuan Kerja Kemenparekraf yang berkantor di Labuan Bajo, BPOLBF terus berkoordinasi dan berkolaborasi dengan lintas pemangku kepentingan, baik dengan otoritas setempat mulai dari Syahbandar, Basarnas, Polair, BTNK, Dispar, Lanal Labuan Bajo, Satpamobvit, dan instansi pemerintah lainnya maupun asosiasi kapal wisata yang selama ini siap sedia berkoordinasi dan berkolaborasi, serta merespon cepat segala kejadian darurat demi mengantisipasi agar musibah serupa tidak terjadi karena akan berdampak pada citra pariwisata Labuan Bajo.

Halaman:

Editor: Silvester Yunani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x