Berwisata Sambil Menggali Sejarah Peradaban Orang Flores Jaman Dulu? Kunjungi 4 Kampung Tradisional Ini

- 28 Februari 2023, 09:27 WIB
Kampung Adat Gurusina (IG @bangtora)
Kampung Adat Gurusina (IG @bangtora) /

LABUAN BAJO TERKINI- Keindahan Pariwisata Pulau Flores memang selalu menjadi tempat tersendiri di hati para pelancong.

Jutaan turis dari dalam maupun luar Negeri telah mengunjungi Pulau yang memiliki julukan Pulau Bunga itu.

Dari gerbang Barat yaitu Labuan Bajo para turis yang datang pasti akan betah disana. Keindahan bentangan alam, kekayaan bawah laut hingga berkunjung ke habitat kadal raksasa Komodo sudah pasti melengkapi pengalaman berwisata ke Flores.

Baca Juga: Komodo di Pulau Flores Ini Ramah dengan Warga, Bisa Jadi Alternatif Untuk Turis Saat Harga Tiket ke TNK Naik

Tapi jangan salah, keindahan Flores bukan hanya Labuan Bajo semata. Memang tak bisa dipungkiri, Labuan Bajo sebagai destinasi super premium telah menyedot banyak perhatian.

Namun keindahan beberapa kampung tradisional di Pulau Flores ini tak kalah menarik. Arsitektur bangunan tua yang indah dan bersejarah hingga kebiasaan unik warisan leluhur bisa kamu dapatkan di tempat-tempat ini.

Berikut adalah Beberapa Kampung Adat Tradisional yang Eksotis di Pulau Flores versi Labuan Bajo Terkini;

1. Kampung Tradisional Bena

Kampung Adat Bena
Kampung Adat Bena

Terletak di Desa Tiworiwu, Kecamatan Jerebuu, Kampung Adat Bena merupakan salah satu Kampung Adat yang eksotis dan bersejarah.

Jarak kampung ini tak jauh dari Bajawa, ibu kota Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur.

Kampung Adat Bena dipercaya merupakan salah satu kampung megalitikum dan menjadi salah satu kampung tradisional tertua di Pulau Flores. Kampung ini diketahui telah ada sejak lebih dari seribu tahun lalu.

Yang menjadi unik dari kampung Bena salah satunya susunan rumah yang membentuk huruf U. Di tengah kampung terdapat tempat untuk upacara adat dan tempat leluhur diletakan.

Baca Juga: Kuliah BEBAS BIAYA dan Langsung Jadi PNS, Ini 10 Sekolah Kedinasan yang Bisa Menjadi Pilihan Tahun 2023

Sebuah bangunan kecil di tengah kampung itu disebut nga'du bhaga. Nga'du artinya nenek moyang laki-laki. Bentuknya seperti sebuah payung dengan bangunan berminat tunggal dan beratap ijuk.

2.Kampung Adat TodoTodo

Kampung Adat Todo
Kampung Adat Todo

Kampung Adat Todo, terletak di Desa Todo, Kecamatan Satarmese Utara, Kabupaten Manggarai NTT.

Kampung Adat Todo merupakan salah satu pusat peradaban dan sejarah kerajaan orang Manggarai pada masa sebelum hingga saat Belanda datang sebagai penjajah.

Pemandangan menarik di kampung Adat ini adalah bentuk rumah berbentuk kerucut dengan atap dari ijuk yang disebut Niang. Tak hanya itu, di halaman kampung yang disebut sebagai Pa'ang terdapat beberapa meriam perang yang merupakan peninggalan Belanda.

Di rumah Niang Todo, ada warisan masa lalu yang selalu menjadi incaran pengunjung untuk melihat dari dekat yakni gendang Loke Nggerang.

Baca Juga: 5 Koperasi dengan Anggota Paling Banyak di Nusa Tenggara Timur Tahun 2023, Ada 2 di Kabupaten Sikka

Gendang Loke Nggerang merupakan gendang yang terbuat dari kulit manusia. Artikel terkait Loke Nggerang bisa dibaca pada artikel :Baca Juga: Rumah Adat di Flores Ini Menyimpan Gendang dari Kulit Manusia

3. Kampung Adat Gurusina

Kampung Adat Gurusina Sebelum Kebakaran pada 2018 lalu
Kampung Adat Gurusina Sebelum Kebakaran pada 2018 lalu Instagram @Anuakbar

Kampung Adat Gurusina teletak di Desa Watumanu, Kecamatan Jerebuu, Kabupaten Ngada, NTT.

Letak kampung ini tak jauh dari Kampung Adat Bena. Namun keindahan keduanya tentu memiliki kekhasan tersendiri.

Kampung Adat Gurusina pada tahun 2018 lalu mengalami musibah kebakaran. Tercatat ada 27 rumah Adat yang luar biasa indah ikut hangus dalam musibah ini.

Namun berkat bantuan beberapa pihak kampung asri nan sejuk itu kini dibangun kembali sebagaimana aslinya sebelum musibah datang.

Baca Juga: NTT HEBAT! 9 Artis Keren Asal Nusa Tenggara Timur yang Punya Karir Mantap di Dunia Hiburan Tanah Air

Kampung ini memiliki kekhasan berupa pemandangan batu megalitik yang berada di halaman kampung. Dengan latar Gunung Inerie, Gurusina menawarkan pemandangan memesona dan memanjakan mata.

Sebagai informasi tambahan, posisi kampung Gurusina awal mula ditemukan oleh seorang Misionaris asal Belanda pada 1934. Saat itu, kampung tersebut berada diatas bukit.

Kurang dari 10 tahun setelah itu, kampung Gurusina lalu dipindahkan ke tempatnya yang sekarang yaitu pada 1942.

Baca Juga: Sawah Jaring Laba-laba, Mahakarya Warisan Leluhur di Flores

4. Kampung Adat Wae Rebo

Kampung Adat Wae Rebo (Instagram @MaltheZimakoff)
Kampung Adat Wae Rebo (Instagram @MaltheZimakoff)

Kampung adat yang satu ini tentu tak asing lagi di telinga wisatawan. Pamornya terus mendunia karena keunikan dan letaknya yang jauh di tengah rimba.

Sederet penghargaan telah disabet kampung Wae Rebo selama ini, di mata dunia internasional Wae Rebo merupakan bagian dari World Heritage Site yang diberikan oleh lembaga PBB UNESCO.

Kampung Wae Rebo terletak di Desa Satar Kendala, Kecamatan Satarmese Barat, Kabupaten Manggarai. Di Wae Rebo, rumah adat nya berbentuk kerucut dan beratap ijuk.

Baca Juga: 10 Bupati di NTT Yang Berusia di Atas 60 Tahun, Ada yang Sebentar Lagi 70

Masyarakat Wae Rebo merupakan orang-orang suku Modo dan keturunan dari nenek moyang mereka bernama Maro yang berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat.

Travelers, empat kampung diatas belum mewakili semua kampung Adat indah nan eksotis di Pulau Flores. Pada edisi selanjutnya Labuan Bajo Terkini akan kembali mengulas keindahan wisata kampung di Pulau berbentuk ular itu. ***

Editor: Silvester Yunani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x