Menengok Sejarah Hingga Pesona 'Negeri di Atas Awan' Wae Rebo

- 9 Desember 2021, 08:52 WIB
Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno saat menikmati kopi pagi di Wae Rebo, Manggarai.
Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno saat menikmati kopi pagi di Wae Rebo, Manggarai. /Facebook/@Sandiaga Salahuddin Uno

7 Mbaru Niang dengan Arsitektur Tradisional Minang

Selain pesonanya di ketinggian, Wae Rebo juga memiliki rumah adat yang begitu terkenal bernama Mbaru Niang. Bentuknya unik dan memiliki 7 bangunan, dengan sentuhan arsitektur tradisional Minang.

Pengaruh Minang bisa dijumpai pada atap Mbaru Niang. Arsitekturnya mengadopsi Rumah Gadang dengan Niang Dangka, yang bertanduk rangkap dua dan dijadikan satu.

Baca Juga: Buku 'Lejong ke Labuan Bajo', Ungkap Sisi Lain Destinasi Wisata Super Premium

Niang Dangka memiliki tinggi 15 meter dengan susunan 5 lantai. Tiap lantai punya peruntukan, dari tempat tinggal hingga ritual adat. Satu Mbaru niang bisa ditinggali 6 hingga 8 keluarga.

Kopi Jadi Produk Unggulan

Berada di ketinggian, membuat Wae Rebo memiliki komoditas hasil sawah dan kebun. Kopi jenis robusta adalah produk unggulan Wae Rebo.

Menurut warga, kopi robusta Wae Rebo ditanam pertama kali pada tahun 1960 - an. Rasanya benar-benar kuat. Tak jarang, selain karena keunikannya, wisatawan datang karena ingin mencicipi kopi robusta khas Wae Rebo.

Baca Juga: Ansy Lema Kritik Cara Penanganan Kebakaran di Taman Nasional Komodo

"Desa ini terindah, walau dicapai dengan penuh perjuangan,” kata Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno, yang dalam kunjungan ke Wae Rebo sempat menyeruput kopi khas kampung itu.

Halaman:

Editor: Marianus Susanto Edison


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x