Waterfront Labuan Bajo, Ikon Baru yang Siap Dipakai Sebagai Ruang Publik

28 Februari 2022, 14:08 WIB
Waterfront Labuan Bajo /Labuan Bajo Terkini/HO-BPOLBF

LABUAN BAJO TERKINI- Beberapa tahun terakhir, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barst, NTT, menjadi pusat perhatian banyak pihak.

Hal itu tentu tidak lepas dari fakta bahwa Labuan Bajo memiliki banyak sekali obyek wisata, bahkan bisa dikatakan hampir setiap sudut wilayahnya memiliki keunikan yang menghubungkan seluruh keindahan mulai dari pantai, laut, bukit serta padang rumput.

Tidak hanya itu, Labuan Bajo juga kaya akan budaya dan kearifan lokal yang tidak kalah dengan eksotisme alamnya.

Baca Juga: Jadi venue Side G20, 7 Agenda Ini Akan Digelar di Labuan Bajo

Karena keindahan dan keunikan tersebut, Labuan Bajo kemudian menjadi salah satu Destinasi Super Prioritas (DPSP) di Indonesia. Deengan dijadikannya Labuan Bajo sebagai DPSP, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus melakukan pembangunan infrastruktur Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Labuan Bajo untuk menjadi salah satu destinasi wisata premium.

Waterfront merupakan salah satu dari program penataan KSPN Labuan Bajo. Saat ini infrastrukturnya telah rampung dibangun m, siap digunakan dan telah dilengkapi dengan fasilitas kelas dunia serta berkelanjutan dengan memperhatikan aspek lingkungan.

Direktur Utama BPOLBF, Shana Fatina menjelaskan, sejak (8/2/2022), pembangunan dan penataan Waterfront telah selesai 100 persen. Kini, pihaknya bersama dengan kementerian dan lembaga terkait tengah mempersiapkan beberapa aktivasi untuk mengisi ruang publik yang telah dibangun tersebut.


"Saat ini kita sudah masuk dalam tahap menggabungkan aktivasi program dan infrastruktur, sehingga ruang publik ini bisa memberi manfaat langsung ke masyarakat dan bisa menjadi atraksi landmark wajib Labuan Bajo," jelas Shana dalam keterangan tertulis yabg dikirim ke media ini, Senin (28/2/2022).

Baca Juga: BPOLBF Gelar Webinar Desa Wisata, Perkuat Kreativitas dalam Pengemasan Paket Wisata

Ia melanjutkan, semua pihak dapat menggunakan ruang publik tersebut selama mengikuti peraturan dan memberi dampak positif kepada masyarakat setempat.

"waterfront adalah ruang publik. Jadi siapa pun boleh menggunakan area waterfront untuk aktivitas, baik itu aktivitas dari komunitas dan bisa diisi oleh event-event selama mendapat izin dari pihak pengelola Waterfront, menjaga kebersihan, dan menjaga segala fasilitas yang dibangun tersebut," ungkapnya.

Ia mengatakan, sbagai bangunan yang didesain sebagai ruang publik, BPOLBF bersama kementerian dan lembaga terkait berupaya untuk selalu melibatkan masyarakat lokal dan menduniakan salah satu bangunan ikonik Labuan Bajo ini.

"Event yang dibuat tentunya akan selalu melibatkan komunitas lokal. Kita berharap mulai dari Waterfront ini, kita punya banyak produk kesenian dan kebudayaan yang menarik, kita akan mengembangkan Labuan Bajo sebagai destinasi yang berkualitas dan berkelanjutan," pungkas dia.

Shana menyebut, sejak awal proses pembangunan Waterfront selalu melibatkan masyarakat sehinga munculan desain seperti yang kini sudah jadi dan bagian dari aspirasi mereka.

Baca Juga: Sandiaga Uno Beberkan Fakta Terkait Penipuan Terhadap Wisawatan yang Berkunjung ke Labuan Bajo

Selain itu, ia menegaskan, bahwa kawasan yang dibangun itu ntuk kebangkitan ekonomi masyarakat.

"waterfront ini dibangun untuk publik. Jadi jangan malu-malu untuk menggunakannya dengan maksimal, namun tentunya harus tetap mengikuti peraturan yang ada, menjaga kebersihan, dan tentunya merawat fasilitas yang sudah dibangun bersama ini," pungkasnya.***

Editor: Silvester Yunani

Tags

Terkini

Terpopuler