"Dengan mendengar hal ini, bos irjen Ferdy Sambo sangat marah sekali dan takut jika Brigadir J membocorkan hal ini ke awak media dan atasan Polri,” tulisnya.
Lantaran hal ini, akun Bharada E menulis, ia dan teman-temannya diperintahkan untuk menyiksa almarhum Brigadir J.
“Saya dan rekan-rekan saya disuruh bos Irjen Ferdi Sambo untuk menyiksa Brigadir J,”tulisnya.
Dalam video tersebut, juga dijelaskan bahwa sebelum tewas terbunuh, Brigadir J sempat menangis dan meminta tolong untuk segera dibunuh.
Akibatnya, emosi Ferdy Sambo tidak dapat dibendung lagi, hingga akhirnya dia melepaskan tembakan yang membuat Brigadir J mati di tempat.
Tak hanya itu, Bharada E juga membeberkan terkait perintah mantan Kadiv Propam tersebut, yang menyuruh agar keluarganya dipindahkan ke Depok.
Alih-alih menjalankan perintah tersebut, Bharada E justru memilih mengirimkan keluarganya ke daerah pedalaman, agar terhindar dari ancaman atasannya.
“Saya takut keluarga saya terancam oleh beliau (Ferdy Sambo) sehingga saya memindahkan keluarga jauh ke daerah pedalaman sana dan saya membuang seluruh kartu nomor keluarga saya sebelum pindah agar tidak dapat dilacak oleh pihak provider maupun IT Cyber Polri,” jelasnya.
Dia meminta agar penyidik dapat segera meminta keterangan dari Putri Candrawathi, terkait penganiayaan yang dilakukan oleh suaminya, Ferdy Sambo, kepada Brigadir J. Selain itu, dalam pesan video itu terungkap, meski telah diamankan dalam tahanan, namun Bharada E mengaku bahwa dirinya masih merasa ketakutan. ***