Gaduh Geothermal Wae Sano, Marten Mitar: Kalau Bukan Ahli, Jangan Bicara Seolah-olah Ahli

- 2 Februari 2022, 23:14 WIB
Ketua DPRD Kabupaten Manggarai Barat, Marten Mitar.
Ketua DPRD Kabupaten Manggarai Barat, Marten Mitar. /Facebook/@Marten Mitar

LABUAN BAJO TERKINI - Ketua DPRD Kabupaten Manggarai Barat Marten Mitar mengingatkan semua pihak agar tidak 'asal bunyi' terkait rencana eksplorasi dan eksploitasi panas bumi di Desa Wae Sano, Kecamatan Sano Nggoang, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Menurut dia, proyek geothermal ini bukanlah hal sederhana. Itu pula sebabnya, program tersebut didahului dengan berbagai kajian matang sesuai hasil penelitian yang dilakukan oleh tim ahli.

Keterlibatan masyarakat setempat juga menjadi hal paling krusial. Apalagi Bank Dunia yang mendanai proyek geothermal Wae Sano sangat menjunjung nilai-nilai kemanusiaan, termasuk mensyaratkan keterlibatan masyarakat adat.

Karena itu, demikian Marten Mitar, penting bagi semua pihak untuk memahami secara utuh persoalan ini, dan tidak justru membuat kegaduhan dengan berbicara atas dasar asumsi apalagi hasil copy paste data yang tidak jelas sumbernya.

Baca Juga: Bupati Manggarai Barat: Masyarakat Wae Sano Sudah Setujui Proyek Geothermal, Tahapan Jalan Terus

"Terkait geothermal Wae Sano, kalau kita bukan ahli, jangan sampai bicara dan buat pernyataan seolah-olah kita ahli," tandas Marten Mitar, saat dikonfirmasi terkait aksi unjuk rasa menolak proyek geothermal Wae Sano, yang digelar PMKRI Cabang Ruteng di Labuan Bajo, Rabu 2 Februari 2022 siang.

Menurut dia, para ahli sesungguhnya telah melakukan kajian sesuai hasil penelitian di Wae Sano. Hasilnya pun sudah disampaikan kepada masyarakat setempat, termasuk DPRD Kabupaten Manggarai Barat.

"Dari hasil kajian dan penelitian para ahli, disebutkan bahwa kegiatan geothermal itu ramah lingkungan, tidak akan merugikan masyarakat setempat, tidak menghilangkan hak-hak mereka seperti tanah milik, rumah tidak akan dipindahkan," ujar Marten Mitar.

Baca Juga: Masyarakat Adat Wae Sano Dukung Proyek Geothermal, Tegaskan Tak Ada Konflik Horizontal

Hasil kajian serta penelitian ini pula yang kemudian menjadi dasar bagi DPRD dan Pemkab Manggarai Barat memutuskan mendukung program strategis nasional geothermal Wae Sano.

"Jadi sepanjang dari hasil penelitian ternyata program itu merugikan masyarakat, saya pastikan bahwa pemerintah dan kami di lembaga dewan juga akan menolak," ucapnya.

"Sebaliknya, pemerintah dan dewan akan mendukung kegiatan geothermal, sepanjang tidak merusak tatanan masyarakat. Apalagi dari hasil penelitian para ahli sangat jelas, geothermal itu ramah lingkungan," imbuh politisi Partai NasDem ini.

Baca Juga: Tolak Proyek Geothermal PMKRI Sebut Warga Bukan 'Kelinci Percobaan', Berikut 3 Tuntutan Demonstran

Selain melibatkan tim ahli, lanjut Marten Mitar, seluruh tahapan dalam program geothermal Wae Sano juga telah dilakukan secara baik dan transparan oleh pemerintah.

Sosialisasi hingga konsultasi, semuanya melibatkan masyarakat setempat. Seluruh kegiatan tersebut juga dilakukan di Wae Sano.

Yang terbaru adalah masyarakat adat Wae Sano menandatangani dokumen IPP (Indigenous People Plan) atau Rencana Penanganan Masyarakat Adat Proyek Geothermal Wae Sano, dalam forum konsultasi atau Lonto Leo baru-baru ini.

Baca Juga: Ini Peruntungan di Tahun Macan Air

"Jadi kami tentu sangat mengapresiasi langkah pemerintah, yang melakukan berbagai tahapan secara terbuka tanpa ada yang ditutup-tutupi, serta melibatkan masyarakat Wae Sano sejak awal," tuturnya.

"Apalagi ada juga poin-poin kesepakatan yang merupakan aspirasi warga Wae Sano sendiri, dan bukan karena paksaan pemerintah. Sesungguhnya itu sudah menegaskan bahwa tidak ada masalah dengan program ini," lanjut Marten Mitar.

Apabila ada aspirasi masyarakat yang masih tercecer dalam poin-poin kesepakatan yang telah dibuat, ia meyakini bahwa pemerintah tidak akan menutup mata.

"Pemerintah daerah, juga kami di lembaga dewan, tentu menginginkan program geothermal ini bisa menjamin keberlangsungan hidup masyarakat Wae Sano dan kesejahteraan banyak orang," tegas mantan Kepala Desa Golo Bilas itu.

Baca Juga: Pintu Gerbang Berhasil Dijebol, 10 Perwakilan Pendemo Diterima di Kantor Bupati Manggarai Barat

Dari berbagai hal ini, Marten Mitar pun mempertanyakan dasar pernyataan para aktivis PMKRI Cabang Ruteng yang menyebutkan bahwa proyek geothermal Wae Sano merugikan masyarakat karena menghancurkan keselamatan warga dan ruang hidupnya.

"Lebih percaya tim ahli atau yang asal omong? Jangan bawa data copy paste, lalu beragurmen tanpa fakta," kritiknya.

"Pernah gak PMKRI Cabang Ruteng menelusuri fakta yang terjadi sesungguhnya di Wae Sano? Kapan mereka melakukan penelitian? Lalu siapa ahlinya? Terus di mana tingkat kerugian yang mereka bilang itu? Jangan dong copy pembicaraan orang, apalagi yang bicara itu ternyata bukan ahli," pungkas Marten Mitar.***

Editor: Marianus Susanto Edison


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x