Antisipasi Invasi Rusia ke Ukraina, Inggris Sedang Pertimbangkan Mengirim Pasukan ke Ukraina

27 Januari 2022, 09:41 WIB
Ilustrasi Tentara Inggris /Pixabay

LABUAN BAJO TERKINI- Ketegangan antara Rusia dan Ukraina semakin hari semakin panas.

Rusia dikabarkan telah mengarahkan pasukan tempurnya di perbatasan Ukraina belakangan ini.

Terkait ketegangan kedua Negara ini, Inggris sedang mempertimbangkan untuk mengerahkan ratusan tentara ke kawasan Eropa Timur dalam menghadapi kemungkinan invasi Rusia ke Ukraina.

Kabar tersebut diberitakan The Telegraph yang mengutip beberapa sumber, Rabu 26 Januari 2022.

Baca Juga: Ketegangan di Ukraina Meningkat, Rusia Kerahkan Pasukan, Finlandia Siagakan Militer

Sumber-sumber pemerintah Inggris menurut Telegraph mengkonfirmasi bahwa diskusi yang sangat berkembang sedang berlangsung setelah  laporan muncul dari Washington bahwa Amerika Serikat, Inggris, dan beberapa negara sekutu Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) sedang membahas upaya memperkuat kehadiran militer mereka di Eropa sisi timur.

 

Pengumuman diperkirakan akan disampaikan paling cepat hari ini, Kamis 27 Januari 2022 tentang pengerahan baru kelompok-kelompok kecil pasukan dari negara-negara NATO, menurut laporan media itu.


Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) pada Senin (24/1) mengumumkan bahwa sekitar 8.500 tentara AS telah disiagakan untuk kemungkinan pengerahan seiring meningkatnya ketegangan di perbatasan Rusia-Ukraina, seperti diberitakan Xinhua.

Namun, sejauh ini belum ada keputusan tentang pengerahan resmi pasukan AS yang disiagakan itu.

Baca Juga: Berbicara dengan PM Kamboja, Presiden Jokowi Tekankan Implementasi Konsensus ASEAN

Juru bicara Departemen Pertahanan AS John Kirby mengatakan dalam sebuah konferensi pers bahwa penempatan pasukan AS dalam keadaan siaga tingkat tinggi adalah demi memastikan AS akan siap merespons sebuah kemungkinan keputusan NATO untuk pengerahan 40.000 tentara.

Pengerahan pasukan AS itu merupakan tindakan secara multinasional yang dikenal sebagai NATO Response Force (NRF), yang dapat memberi dukungan dalam waktu singkat.

Kirby mengatakan bahwa perintah untuk menyiagakan pasukan tersebut, yang datang dari Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin atas arahan Presiden Joe Biden, adalah tentang "membuktikan betapa seriusnya Amerika Serikat melaksanakan komitmen untuk NATO" dan komitmen pertahanan kolektif aliansi itu.***

Editor: Silvester Yunani

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler