Sesudah Ia membasuh kaki mereka, Ia mengenakan pakaian-Nya dan kembali ke tempat-Nya. Lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengertikah kamu apa yang telah Kuperbuat kepadamu?
Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan. Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamupun wajib saling membasuh kakimu; sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu.
Baca Juga: Pesan Indah Paus Fransiskus Untuk Umat Katolik Selama Masa Pra Paskah
Renungan Harian Katolik Spesial Kamis Putih
Pada hari Kamis Putih ini, kita mengenangkan Perjamuan Malam Terakhir Tuhan Yesus Kristus bersama para rasul. Dalam Perjamuan Malam Terakhir ini, ada tiga hal yang ditetapkan oleh Tuhan Yesus Kristus.
Yang pertama adalah Sakramen Ekaristi. Perayaan Ekaristi sebagai kenangan akan peristiwa perjamuan Tuhan di mana Dia memecah-mecahkan dan memberikan tubuh-Nya kepada para rasul.
Mengenangkan berarti menghadirkan. Substansi roti dan anggur berubah menjadi tubuh dan darah Kristus.
Dalam Ekaristi kita sungguh menerima tubuh dan darah Kristus. Perayaan Ekaristi menjadi tanda dan sarana karya keselamatan Allah yang hadir dalam perjalanan Gereja menuju kesempurnaan.
Yang kedua adalah Sakramen Imamat. Bersamaan dengan penetapan Sakramen Ekaristi, Tuhan Yesus memberikan kuasa kepada para rasul untuk melakukan perjamuan sebagai kenangan akan Perjamuan Malam Terakhir.
Lakukanlah ini sebagai kenangan akan Daku. Tuhan Yesus memberikan kuasa untuk melakukan itu kepada para rasul. Kuasa itu dilanjutkan oleh Paus sebagai pengganti Petrus, para uskup, dan para imam.
Hanya melalui Sakramen Imamat, Ekaristi terjadi. Di luar kuasa itu, tidak terjadi Ekaristi. Di luar kuasa itu, hanya akan terjadi jamuan makan biasa dengan roti tawar dan sirup rasa anggur.