Mantan Ketua PKS Manggarai Timur itu juga berpendapat, pemerintah harus segera melakukan pemetaan terhadap wilayah yang terdampak langsung akibat wabah ini.
Sebagai salah satu solusi permasalahan ini lanjut Jema'in, adalah menurunkan bantuan pangan kepada para petani yang selama ini menggantungkan hidup sepenuhnya pada tanaman pisang.
Dari hasil diskusi pada audiensi tersebut, Lucius Modo selaku pimpinan sidang mengatakan, dari dinamika yang berkembang pada kesempatan tersebut, pihaknya akan mendorong masalah ini untuk dibahas lintas sektor yang bersentuhan langsung dengan wabah pisang.
Baca Juga: Ma Ren, Keripik Pisang dan Keladi Renyah di Borong, Harga Terjangkau
Dinas Pertanian Sambut Baik Usulan Forkoma
Sementara itu, kepala Dinas PertanianManggarai Timur, John Sentis mengaku menyambut baik dengan perhatian Forkoma terhadap wabah pisang yang terjadi di Manggarai Timur.
Menurut dia, wabah yang menyerang pisang di daerah itu masuk kategori layu bakteri dan pertama kali terdeteksi di Desa Compang Ndejing, Kecamatan Rana Mese.
Wabah pada tanaman lanjut kadis John, tidak hanya terjadi pada pisang. Hal ini kata dia, tidak terlepas dari efek dari perubahan iklim dan pemanasan global.
Khusus untuk pisang, ia mengaku pihaknya telah melakukan beberapa upaya termasuk eradikasi atau pemusnahan pisang yang terserang wabah. Namun upaya tersebut tidak bisa dilakukan secara masif karena berbagai alasan termasuk ketiadaan anggaran.
Dia berharap, hasil masukan dari Forkoma PMKRI Manggarai Timur menjadi titik awal agar semua pihak bisa bersama-sama menyelesaikan masalah ini.
Kegiatan ini diakhiri dengan pembacaan rekomendasi Forkoma PMKRI Manggarai Timur untuk pemerintah yang dibacakan oleh Bendahara Forkoma, Yergo Gorman.***