Network
LABUAN BAJO TERKINI- Nasib kurang beruntung dialami Nikolaus Ju, warga Dusun Pahar, Desa Gelong, Kecamatan Lelak, Kabupaten Manggarai.
Uang senilai Rp 7 juta miliknya tiba-tiba ludes dari rekening setelah terjadi transaksi misterius.
Kejadian tersebut dialami Nikolaus pada 11 Januari 2023 lalu. Saat itu dia mengaku kaget setelah ada SMS notifikasi yang melaporkan jika nomor kartu debit miliknya telah terdaftar di direct debit pada sebuah aplikasi belanja online Shopee.
Baca Juga: Kementerian PPPA Kawal Kasus Dugaan Pencabulan Anak Dibawah Umur di Manggarai Timur
Kepada Labuan Bajo Terkini Nikolaus mengaku, jika ia tak pernah melakukan transaksi atau berbelanja secara online melalui aplikasi Shopee atau aplikasi belanja online lainnya.
"Awalnya saya kaget tiba- tiba muncul SMS jika nomor kartu saya sudah terdaftar di Shopee, padahal saya tidak pernah belanja online, bahkan saya tidak pernah menginstal aplikasi itu di HP saya,"kata Niko.
Tak lama berselang setelah SMS tersebut, muncul SMS lain yang melaporkan jika dari nomor rekening miliknya telah ada transaksi senilai Rp. 7 juta.
Pada SMS tersebut juga diterangkan jika transaksi tersebut bukan dilakukan oleh dia sendiri maka dipersilahkan agar menghubungi Call Center BRI di nomor 14017.
Setelah mendapat SMS tersebut ia lalu memastikan di aplikasi Brimo terkait transaksi misterius tersebut. Ia pun lalu bergegas melakukan pengecekan saldo pada aplikasi tersebut.
"Setelah saya cek saldo, memang benar uang saya di rekening sudah hilang. Lalu saya kontak nomor keluhan BRI seperti yang tertera di SMS, " jelas Niko.
Saat menghubungi kontak pusat BRI, Niko disarankan untuk mendatangi kantor BRI terdekat untuk melaporkan masalah tersebut.
Karena kejadiannya pada sore hari dan saat ia menghubungi pihak BRI via telepon sudah malam, ia lalu mendatangi kantor BRI Cabang Ruteng pada keesokan harinya yaitu pada tanggal 12 Januari 2023.
"Saya ke Ruteng untuk melakukan pengaduan langsung ke BRI tanggal 12, saya jelaskan semua kronologi ke pegawai BRI, lalu mereka bilang akan memproses laporan saya selama 20 hari ke depan terhitung sejak saya melakukan pengaduan, "tuturnya.
Dari pihak BRI lanjut Niko,ia juga mendapat nomor pengaduan yang memungkinkan dia untuk bisa mengecek secara periodik hasil pengaduan nya.
Setelah 20 hari menanti, tak ada kabar baik menghampiri Niko, dari BRI ia hanya mendapat pemberitahuan melalui whatsapp dan email jika dana miliknya tidak bisa dikembalikan.
Pihak BRI melalui pesan tersebut menjelaskan jika transaksi senilai Rp 7 dari rekening miliknya merupakan transaksi sukses dengan pembayaran Direct Debit.
Dijelaskan aporan telah selesai ditindaklanjuti dengan hasil, transaksi tersebut merupakan transaksi sukses dengan pembayaran Direct Debit/pembelian Online menggunakan nomor kartu ATM milik Niko dengan verifikasi kode OTP (One Time Password) terkirim ke nomor handphone yang terhubung ke fasilitas rekening.
Baca Juga: Kunjungi GL, Theresia Wisang Agas Beri Penguatan untuk Kedua Orang Tua
Untuk diketahui, Direct Debit adalah metode pembayaran yang memungkinkan melakukan pembayaran menggunakan nomor kartu Debit BRI pada merchant Online yang dilengkapi dengan kode OTP (One Time Passwrod).
Adapun Nomor handphone yang digunakan diambil dari nomor handphone pemilik rekening yang terdaftar pada fasilitas internet banking BRI dan atau mobile / SMS banking BRI finansial.
Pada jawaban BRI tersebut ia diminta untuk selalu menjaga kerahasiaan data rekening seperti PIN, User ID, Password, kode m-Token, OTP, CVC/CVV serta data pribadi lain kepada orang lain untuk menghindari penyalahgunaan. ***
