Aksi Protes Pekerja di Labuan Bajo Minta Presiden Jokowi Cabut PT WIKA dari BUMN

23 Maret 2023, 19:30 WIB
Aksi Protes Pekerja di Labuan Bajo Minta Presiden Jokowi Cabut PT WIKA dari BUMN /Labuan Bajo Terkini

LABUAN BAJO TERKINI- Sekelompok orang yang mengaku sebagai sopir dump truck pengangkut material pengerjaan gorong-gorong proyek  pembangunan jalan Labuan Bajo - Golo Mori meminta aksi Presiden Joko Widodo untuk memperhatikan hak mereka, Rabu (22/3/2023).

Mereka melakukan aksi di depan Kantor PT Wijaya Karya (WIKA) selaku kontraktor pelaksana proyek yang menelan anggaran 481 miliar rupiah itu.

 

Felix Ratu salah seorang sopir dum truk meminta Presiden Jokowi untuk tidak hanya meresmikan jalan Labuan Bajo - Golo Mori, tetapi harus perhatikan juga hak para pekerja.

Baca Juga: Longsor di Desa Colol, Bocah Kelas 2 SD Meninggal Dunia, Dua Korban Dilarikan ke Rumah Sakit

"Saya minta pak Presiden Jokowi untuk memperhatikan hak kami juga, jangan jalan saja yang diresmikan, seharusnnya kemarin waktu peresmian jalan itu ditanya juga terkait persoalan para pekerja," ungkap Felix kepada awak media, Rabu (22/3/2023).

 

Felix mengatakan saat sebelum Presiden Jokowi datang untuk meresmikan jalan Labuan Bajo-Golo Mori pihak PT WIKA memaksa mereka untuk lembur.

 

"Anehnya waktu sebelum Pak Jokowi datang mereka (PT WIKA) suruh kami untuk lembur dan giliran pekerjaan kami sudah selesai pembayarannya pun ditunda terus dengan berbagai alasan. Kami kerja disini untuk menghidupi istri dan anak kami," ungkapnya.

 

Ia juga menyampaikan persoalan seperti ini pun harus menjadi perhatian pemerintah pusat agar kedepannya semua proyek yang dianggarkan dari APBN harus dikerjakan oleh kontraktor yang bertanggung jawab.

 

Pada kesempatan yang sama, Yosep Serong  selaku manajer operasional PT Putra Delta Abadi mengaku sampai saat ini PT Wijaya Karya (WIKA) belum membayar biaya pengangkutan goron-gorong pengerjaan proyek jalan Labuan Bajo-Golo Mori sekitar 13 miliar.

Baca Juga: Bupati Manggarai Barat Resmikan Penyalaan Perdana Listrik di Lembor Selatan

 

"Kalau total yang belum dibayar oleh PT WIKA itu sekitar 13 Miliar rupiah dari nilai kontrak sebesar 18 miliar rupiah karena yang lainnya itu sudah dibayarkan," ungkapnya.

Ia juga menambahkan aksi tersebut dikarenakan hingga saat ini, para sopir dum truk pengangkut material selalu mendesak untuk dibayar.

Ia juga mengatakan sampai saat ini pun pihak PT WIKA selalu beralasan terkait administrasi dalam proses pencairan uang tersebut.

"Kami sudah sering kali datang menemui manajer projek PT WIKA tetapi selalu beralasan, kami juga dituntut sama sopir ini, kasian mereka pak, sudah kerja banting tulang, tetapi pembayarannya pun terlambat," ungkapnya.

Sementara Manajer Projek PT Wijaya Karya
Teguh Agung Lukmawan mengatakan saat ini berkas tagihan yang sudah lengkap dan benar masih proses verifikasi di pusat.

"Saat ini berkas tagihan yang sudah lengkap dan benar masih proses verifikasi di pusat jakarta pak, memang butuh waktu pak, kami tetap berupaya agar segera cepat selesai dan terbayarkan sesuai jatuh tempo pembayaran," jelas Teguh saat dikonfirmasi melalui pesan WhastApp, Rabu (22/3/2023) malam.

Baca Juga: Hexana Tri Sasongko Ditunjuk Sebagai Dirut IFG yang Baru

Terkait tuntutan dari sejumlah sopir dum truk, Teguh mengatakan hal itu sudah diinfokan ke pusat agar segera diproses dan prioritaskan berkas yang sudah lengkap.

"Betul pak, terkait hal tersebut sudah kami infokan ke pusat agar segera bisa diproses dan diprioritaskan, berkas yg sudah lengkap, benar  dan diverifikasi, akan segera dibayarkan langsung ke masing2 vendor/mandor/tenaga kerja,sudah kami infokan juga ke setiap vendor/mandor/tenaga kerja, untuk setiap update prosesnya masing2 vendor/mandor juga bisa langsung menanyakan ke pihak proyek," pungkasnya.***

Editor: Silvester Yunani

Tags

Terkini

Terpopuler