Network
OPINI- Pendidikan iman merupakan salah satu hal yang penting dalam kehidupan umat Katolik. Pendidikan iman bertujuan untuk membantu umat Katolik untuk mengenal, memahami, dan menghayati iman Katolik. Pendidikan iman dapat dilakukan di berbagai tempat, termasuk di sekolah.
SDN Leko Tong merupakan salah satu sekolah dasar Negeri yang ada di Paroki Salib Suci Mamba.
Sekolah ini memiliki 30 siswa ini adalah salah satu sekolah kecil namun SDN Leko Tong merupakan salah satu sekolah yang selalu mendukung kegiatan-kegiatan kerohanian di paroki salib suci Mamba dengan terlibat dalam menanggung litur pada hari Minggu sesuai jadwal yang ditentukan dari Paroki. Siswa/I SDN Leko Tong dengan usia berkisar 6- 11 tahun sehingga pada usia ini merupakan usia yang sangat penting untuk ditanamkan pendidikan iman. Pada usia ini, siswa mulai memiliki pemahaman yang lebih baik tentang dunia dan sekitarnya.
Guru agama Katolik di SDN Leko Tong memiliki peran penting dalam meningkatkan pendidikan iman siswa/I SDN Leko Tong. Sebagai seorang Guru agama Katolik harus memiliki strategi yang tepat untuk dapat mencapai tujuan pendidikan iman.
Berikut ini adalah beberapa strategi guru agama Katolik di SDN Leko Tong dalam meningkatkan pendidikan iman siswa/I SDN Leko Tong dalam hidup menggereja di Paroki Salib Suci Mamba:
Baca Juga: STOP Beri Hukuman Fisik ke si Kecil, Waspada dengan 4 Hal Buruk ini Terjadi Pada Anak
1. Mengembangkan hubungan yang baik dengan siswa
Hubungan yang baik antara guru dan siswa merupakan dasar yang penting dalam proses pendidikan. Guru agama Katolik harus mampu mengembangkan hubungan yang baik dengan siswa/I SDN Leko Tong. Hubungan yang baik akan membuat siswa merasa nyaman dan terbuka kepada guru agama Katolik.
2. Menciptakan Suasana Belajar Yang Menyenangkan
Belajar yang menyenangkan akan membuat siswa lebih mudah memahami materi pelajaran. Guru agama Katolik harus mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan bagi siswa/I SDN Leko Tong. Suasana belajar yang menyenangkan dapat diciptakan dengan menggunakan metode pembelajaran yang aktif dan kreatif.
3. Menyajikan Materi Pelajaran yang Relevan Dengan Kehidupan Siswa
