Hari Pers Nasional, Presiden Jokowi: Kritik dan Masukan Insan Pers Sangat Penting

- 9 Februari 2022, 16:17 WIB
Presiden Joko Widodo menyampaikan sambutan melalui sambungan konferensi video dari Istana Kepresidenan Bogor pada puncak peringatan Hari Pers Nasional 2022.
Presiden Joko Widodo menyampaikan sambutan melalui sambungan konferensi video dari Istana Kepresidenan Bogor pada puncak peringatan Hari Pers Nasional 2022. /Tangkapan layar/YouTube Sekretariat Presiden

LABUAN BAJO TERKINI - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengakui bahwa kritik dan masukan dari insan pers sangat penting guna mendorong pemerintah pusat hingga daerah bekerja dalam satu frekuensi yang sama.

"Kritik, masukan dan dukungan dari insan pers sangat-sangat penting," kata Presiden Jokowi, dalam sambutannya pada acara Puncak Peringatan Hari Pers Nasional, melalui konferensi video, dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu 9 Februari 2022.

"Mengingat jika ada yang mengingatkan, jika ada yang kurang yang perlu diperbaiki, mendorong yang masih lamban dan juga mengapresiasi yang sudah berjalan baik, agar seluruh jajaran pemerintah dari pusat sampai ke daerah dan desa bekerja dalam frekuensi yang sama, visi yang sama untuk negara kita, untuk Indonesia maju," imbuhnya.

Baca Juga: Gagal Nikahi Wanita Muslim, Pria Katolik Asal Papua Ajukan Gugatan UU Perkawinan ke MK

Menurut Kepala Negara, sebagai salah satu negara demokrasi terbesar dunia, Indonesia menempatkan kebebasan pers sebagai pilar penting kemajuan bangsa.

Presiden Jokowi pun menekankan bahwa kebebasan pers dan perlindungan terhadap profesi wartawan, dijamin dalam undang-undang.

Pada kesempatan yang sama, Presiden Jokowi atas nama masyarakat, bangsa dan negara menyampaikan selamat Hari Pers Nasional kepada seluruh insan pers di Indonesia, dimanapun berada.

Baca Juga: Hari Pers Nasional, Ketua DPR RI: Kecepatan Harus Diimbangi dengan Keakuratan Berita

Presiden Jokowi juga mengucapkan terima kasih kepada insan pers, karena meskipun berada dalam situasi pandemi, insan pers tetap bekerja terus menyampaikan informasi.

Pers juga terus meningkatkan literasi membangun optimisme dan membangun harapan, sehingga masyarakat tetap tangguh menghadapi dampak pandemi Covid-19.

Presiden memahami bahwa dalam dua tahun terakhir industri pers di Indonesia mengalami tekanan yang luar biasa berat.

Baca Juga: Wartawan Itu 'Ganjar' Pak, Gajian Jarang-jarang

Bukan hanya karena dampak pandemi Covid-19, tetapi juga akibat disrupsi digital serta tekanan dari platform raksasa asing yang menggerus potensi ekonomi serta pengaruh media-media arus utama.

Perubahan drastis lanskap tersebut, dinilai Kepala Negara, menimbulkan beberapa persoalan seperti munculnya sumber-sumber informasi alternatif dan tren informasi yang semata mengejar jumlah kunjungan semakin tumbuh subur.

Kemudian membanjirnya konten-konten yang mengejar viral, masifnya informasi yang menyesatkan bahkan cenderung adu domba hingga menimbulkan kebingungan dan bahkan perpecahan.

Baca Juga: Rayakan HPN 2022 Dengan Meriah, Berikut 7 Link Twibbon Terbaik yang Bisa Kamu Gunakan secara Gratis

"Dalam kondisi penuh tekanan ini, media-media arus utama harus secepatnya bertransformasi, harus semakin inovatif meningkatkan teknologi untuk mengakselerasi pertumbuhan yang sehat," ujar Presiden Jokowi.

"Membanjiri kanal-kanal dan platform-platform dengan berita-berita baik dan mencerdaskan, serta mengisi konten-konten yang berkualitas dan menjadikan kepercayaan dan integritas sebagai modal utama untuk merebut peluang-peluang yang ada," pungkas Kepala Negara.***

Editor: Marianus Susanto Edison


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x