Kaitkan Pernyataan Edy Mulyadi dengan Arteria Dahlan, Ridwan Kamil: Mencederai Nilai Kebhinekaan

- 26 Januari 2022, 00:17 WIB
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil /Twitter @RidwanKamil

LABUAN BAJO TERKINI- Pernyataan kontroversial yang disampaikan mantan Caleg PKS, Edy Mulyadi terus menuai sorotan. 

 

Gelombang protes dan laporan Polisi untuk Edy Mulyadi terus dilakukan. Sebagian besar tuntutan dan pelaporan Edy Mulyadi ke Polisi dilakukan warga Suku Dayak yang merupakan Suku mayoritas di Pulau Kalimantan. 

 

Sorotan untuk pernyataan Edy Mulyadi juga datang dari Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. 

Baca Juga: Majelis Masyarakat Adat Dayak Nasional Ajak Masyarakat Bersikap Arif Merespon Pernyataan Edy Mulyadi

Menurut Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, narasi yang dibangun Edy Mulyadi tentang perpindahan Ibu kota Negara ke Pulau Kalimantan tidak tepat dan mencederai Kebhinekaan. 

 

Kang Emil juga mengaitkan pernyataan Edy Mulyadi dengan keriuhan akibat pernyataan Politisi PDI Perjuangan, Arteria Dahlan yang sebelumnya menyampaikan narasi yang menimbulkan reaksi dari masyarakat suku Sunda. 

 

"Tentunya saya menyesalkan dalam waktu yang berdekatan, kita diributkan dengan tindakan atau ucapan dari mereka secara terang-terangan di ruang publik. Dan akhirnya menyakiti perasaan kelompok masyarakat yang menjadi sebuah bagian dari yang namanya rumah Kebhinekaan Indonesia, " kata Kang Emil di Bandung, Selasa. 

 

Menurut dia, pernyataan Edy Mulyadi seharusnya tidak keluar setelah ada fenomena karena pernyataan Arteria Dahlan yang meminta Jaksa Agung mencopot seorang Kepala Kejaksaan Tinggi lantaran menggunakan bahasa Sunda saat rapat. 

Baca Juga: Tagar Pemilu 2024 Boikot PDIP Jadi Trending Topik di Twitter, Ada Apa?

Dia juga mengatakan, dalam agama Islam ada hadits yang mengatakan agar berbicara yang baik atau diam dan adapun jika harus bicara maka harus yang baik-baik, dan itu merupakan pilihan. 

 

 "Saya mohon kita edukasi anak dan cucu, kita menyampaikan argumen gunakanlah bahasa yang baik dan tidak menyinggung sehingga mudah-mudahan masalah ini bisa tuntas," kata Kang Emil

 

Ia berharap nilai kebhinekaan harus tetap diutamakan seluruh masyarakat sehingga jangan sampai pernyataan yang disampaikan pada publik menyakiti banyak orang atau golongan tertentu.

 

"Jika ada aspek hukum harus dihadapi dan aspek psikologisnya menjadi pelajaran bahwa meminta maaf itu penting, dan mengakui kesalahan itu penting, dan jangan diulangi,"pungkasnya.***

 

Editor: Silvester Yunani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x