Network
LABUAN BAJO TERKINI - Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat menggelar Anugerah Kebudayaan Tahun 2022 (AK PWI 2022) bagi bupati dan wali kota di Indonesia.
Menurut rencana, penghargaan AK PWI 2022 ini akan diserahkan kepada para pemenang pada puncak Hari Pers Nasional (HPN) tahun 2022 di Kendari, Sulawesi Tenggara.
Untuk AK PWI 2022 yang mengusung tema 'Memenangkan Kesehatan, Kemanusiaan, dan Mewujudkan Perilaku Baru, Berbasis Informasi dan Kebudayaan' tim juri telah menetapkan 10 kepala daerah (enam bupati dan empat wali kota) sebagai penerima penghargaan.
Tim Juri dipimpin Agus Dermawan T, dengan anggota Ninok Leksono, Nungki Kusumastuti, Atal S Depari , dan Yusuf Susilo Hartono yang sekaligus sebagai Ketua Pelaksana AK PWI 2022.
Baca Juga: Ketua PBNU Dorong Penggunaan Vaksin Halal, Ini Respons Wakil Ketua Komisi IX DPR RI
"Tim juri menetapkan penerima penghargaan Anugerah Kebudayaan PWI pada HPN 2022 sebanyak 10 kepala daerah, dengan rincian enam bupati dan empat wali kota," kata Yusuf Susilo Hartono, dalam keterangannya diterima di Jakarta, Sabtu 18 Desember 2021.
Kesepuluh kepala daerah itu masing-masing adalah Wali Kota Padang Panjang, Sumatera Barat, Fadly Amran (Datuak Paduko Malano); Wali Kota Bekasi, Jawa Barat, Rahmat Effendi; Wali Kota Surakarta, Jawa Tengah, Gibran Rakabuming Raka; serta Wali Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu, Helmi Hassan.
Selanjutnya Bupati Magetan, Jawa Timur, Suprawoto; Bupati Lamongan, Jawa Timur, Yuhronur Efendi; Bupati Indramayu, Jawa Barat, Nina Agustina; Bupati Sumbawa Barat, NTB, Musyafirin; Bupati Buton, Sulawesi Tenggara, La Bakri; dan Bupati Lamandau, Kalimantan Tengah, Hendra Lesmana.
Baca Juga: Isu Pemekaran Dapil Jelang Pileg 2024, Ini Penjelasan KPU Manggarai Barat
Yusuf Susilo Hartono menyebut, kesepuluh bupati dan wali kota yang ditetapkan sebagai pemenang ini pada umumnya sangat menyadari pentingnya membangun daerah berbasis kebudayaan.
Hal itu selaras dengan tantangan zaman di berbagai bidang khususnya ilmu pengetahuan dan teknologi, dengan gaya kepemimpinan kepala daerah yang melayani.
"Itu merupakan salah satu dari beberapa catatan penting tim juri, setelah mengikuti semua proses penilaian AK PWI 2022," ucapnya.
Baca Juga: Ada Racun Pembunuh Hama di Kamar Penjabat Kepala Desa yang Meninggal Dunia di Labuan Bajo
Proses dimulai dengan seleksi administrasi, penjurian berkas proposal dan video, serta puncaknya pada presentasi dan tanya jawab satu-persatu dari 10 nominasi.
Presentasi digelar secara luring dengan prokes ketat, berlangsung di Kantor PWI Pusat, Jakarta, Kamis 16 Desember 2021.
Wali Kota Padang Panjang, Fadly Amram, misalnya menjadikan Rumah Gadang tidak hanya rumah tinggal satu kaum, namun juga berfungsi sosial, termasuk dalam penanganan Covid-19.
Dalam hal ini, Rumah Gadang digunakan untuk tempat isolasi mandiri warga kaum adat yang merasa ragu dan malu menjalani isolasi di rumah sakit daerah, dan lainnya. Di Rumah Gadang, mereka merasa di rumah sendiri, apalagi makanan diantar sanak saudara.
Baca Juga: NTT Krisis Petani Milenial, Ansy Lema: Semangat Poktan Bhinneka Membawa Harapan
Sementara Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka, menggunakan pendekatan tradisi gotong royong merangkul para pemikir kebudayaan, hingga para seniman agar tetap bisa berkarya dengan memanfaatkan berbagai kanal dan teknologi informasi di masa pandemi menuju kenormalan baru.
Putra Presiden Jokowi itu juga menggelar berbagai ajang festival, baik tradisi maupun kontemporer, merenovasi Taman Balekambang dengan wajah baru, sebagai arena kreasi dan rekreasi yang lebih ramah dan mudah diakses.
Awal Desember lalu, Surakarta bersama daerah lain bahkan dinobatkan sebagai Kota Pemajuan Kebudayaan oleh Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI).***
