Jumlah Penduduk Miskin di Indonesia Menurun, Paling Kecil di Kalimantan

17 Januari 2022, 15:14 WIB
Kepala BPS Margo Yuwono, dalam Konferensi Pers Profil Kemiskinan di Indonesia September 2021, di Jakarta, Senin 17 Januari 2022. /Antara/Agatha Olivia

LABUAN BAJO TERKINI - Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut jumlah penduduk miskin di Indonesia mengalami tren penurunan selama kurun waktu 10 tahun terakhir, yakni periode Maret 2011 - September 2021.

Pada September 2021, jumlah penduduk miskin di Indonesia mencapai 26,5 juta orang, atau turun 1,04 juta orang dari Maret 2021 dan 1,05 juta orang dari September 2020.

"Ini artinya, upaya perbaikan ekonomi dampaknya kepada kemiskinan sudah mulai terasa karena sudah mengalami penurunan," ujar Kepala BPS, Margo Yuwono, dalam Konferensi Pers Profil Kemiskinan di Indonesia September 2021 di Jakarta, Senin 17 Januari 2022.

Baca Juga: Video Syur Mirip Nagita Slavina Telah Diperiksa Polisi, Ini Hasilnya

Ia mengatakan, persentase penduduk miskin pada September 2021 mencapai 9,71 persen, turun 0,43 persen terhadap Maret 2021 dan 0,48 persen terhadap September 2020.

BPS mencatat persentase penduduk miskin terbesar berada di wilayah Pulau Maluku dan Papua, yaitu sebesar 20,43 persen pada September 2021.

Adapun persentase penduduk miskin yang terendah berada di Pulau Kalimantan yaitu sebesar 5,85 persen.

Dari sisi jumlah, sebagian besar penduduk miskin masih berada di Pulau Jawa yakni 14,02 juta orang.

Sementara jumlah penduduk miskin terendah berada di Pulau Kalimantan yaitu 980 ribu orang.

Baca Juga: Mahar Pernikahan Vidi Aldiano dan Sheila, Uang Tunai Dolar dan Poundsterling, Berapa Jumlahnya?

Margo Yuwono melihat tren penurunan kemiskinan di Tanah Air semakin baik lantaran secara umum pada periode Maret 2011 – September 2021, tingkat kemiskinan menurun, baik dari sisi jumlah maupun persentase.

Kecuali pada September 2013, Maret 2015, Maret 2020, dan September 2020. Kenaikan jumlah dan persentase penduduk miskin pada periode September 2013 dan Maret 2015 dipicu oleh kenaikan harga barang kebutuhan pokok sebagai akibat dari kenaikan harga bahan bakar minyak.

Adapun kenaikan jumlah dan persentase penduduk miskin pada periode Maret 2020 dan September 2020, disebabkan oleh adanya pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia.

Baca Juga: Ansy Lema Kecewa Lantaran Ada Masyarakat yang Jadi Korban Pungli untuk Dapat Bantuan

Margo Yuwono menilai, angka kemiskinan pada September 2021 masih lebih tinggi dari level sebelum pandemi, yang mencapai 24,78 juta orang pada September 2019.

"Namun kesimpulannya selama setahun ini penurunan kemiskinan menunjukan kinerja perbaikan, tetapi masih lebih tinggi dari angka sebelum pandemi," ucapnya.***

Editor: Marianus Susanto Edison

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler