Dokter Spesialis THT Beberkan Penyebab Anak Rentan Terkena Radang Telinga Tengah

2 April 2024, 22:02 WIB
Ilustrasi Telinga- Dokter Spesialis THT Beberkan Penyebab Anak Rentan Terkena Radang Telinga Tengah /Pixabay

LABUAN BAJO TERKINI-  Dokter spesialis THT menyebutkan jika anak-anak menjadi kelompok yang paling rentan terkena otitis media atau penyakit radang telinga tengah.

Hal ini dijelaskan, dokter spesialis ilmu kesehatan telinga, hidung, tenggorok, bedah kepala dan leher RS Cipto Mangunkusumo dr. Rangga Rayendra Saleh, Sp.THTBKL, Subsp.Oto(K).

“Radang telinga tengah adalah proses peradangan yang terjadi pada rongga yang ada di belakang gendang telinga. Dia ada di balik gendang telinga, dan karena otitis media ini banyak macamnya, makanya penting untuk dibedakan apakah akut atau kronik dan apa disebabkan oleh infeksi atau bukan karena pengobatannya akan berbeda”kata pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu.

Baca Juga: Tips Aman dari Dokter untuk Para Ibu Hamil Jika Ingin Mudik Lebaran

Kata Dokter Rangga, anak rentan terkena radang telinga tengah karena bentuk ventilasi saluran pernafasan yang menghubungkan telinga dengan hidung anak, memiliki ukuran yang relatif lebih pendek dibanding orang dewasa.

Tak hanya itu, posisi saluran tersebut lebih horizontal. Apabila ada infeksi pada saluran pernafasan atas yang disebabkan oleh bakteri atau virus, fungsi dari ventilasi saluran tersebut menjadi mudah terganggu.

"Pada akhirnya kalau ventilasi terganggu akan terjadi peradangan pada telinga tengah. Jadi, sebetulnya, peradangan pada telinga tengah itu adalah satu efek akibat dari penyakit biasanya di hidung begitu,” ucap Rangga.

Jenis otitis media yang paling sering ditemukan pada anak lanjut dia, adalah otitis media akut (AOM), yang dapat terjadi dengan cepat dan berlangsung setidaknya selama seminggu.

Untuk itu, tindakan yang perlu dilakukan orang tua untuk mencegah terjadinya infeksi keparahan lainnya akibat radang telinga tengah adalah segera membawa anak bertemu dengan dokter yang bersangkutan untuk mendapat tata laksana medis yang sesuai.

Rangga meminta agar orang tua tidak menyepelekan berbagai gejala yang membuat anak merasa tidak nyaman. Sebab, untuk mengidentifikasi gangguan pendengaran pada anak, para dokter membutuhkan informasi lebih lanjut dari orang tua.

Baca Juga: Penanganan yang Tepat Menurut Dokter Jika Alami Gejala Hipoglikemia

Dia pun menganjurkan agar orang tua membawa anak untuk diperiksa di rumah sakit setiap enam bulan sekali dengan tujuan menjaga fungsi pendengaran anak tetap sehat dan tidak terkendala mengikuti berbagai aktivitas sehari-hari.

"Kita tahu anak seringkali tidak mengeluh mengenai gangguan pendengaran. Kalau misal nyeri atau demam gampang teridentifikasi, tapi, kalau gangguan pendengaran? Pada dewasa saja kadang sulit, apalagi anak-anak selama dia bisa main, dia tidak mengeluh,” kata Rangga. ***

Editor: Silvester Yunani

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler