Network
LABUAN BAJO TERKINI- Beras sebagai sumber utama makanan pokok masyarakat di Indonesia terus mengalami kenaikan hampir di semua wilayah.
Kenaikan harga ini tentu membawa dampak yang meresahkan warga. Pasalnya sejak pertengahan tahun 2022 lalu, harga beras terus mengalami kenaikan hingga Februari 2023 ini.
Selain membawa keresahan, kenaikan harga beras juga ternyata berdampak pada tingginya inflasi yang melanda beberapa daerah di Indonesia.
Baca Juga: Harga Beras Semua Kabupaten di Flores Terus Naik
Data Badan Pusat Statistik (BPS), menyebutkan, inflasi yang tinggi tidak terlepas dari berbagai permasalahan termasuk karena naiknya pengeluaran masyarakat untuk kebutuhan makan khususnya untuk memenuhi kebutuhan makanan seperti beras.
Masih menurut data BPS, kenaikan harga beras mulai terjadi sejak Agustus 2022 lalu. Saat itu harga beras masih ada pada kisaran Rp 11.555 per kilogram.
Beberapa bulan kemudian yakni pada November, harga beras di pasaran kembali mengalami kenaikan. Pada saat itu harga beras sudah berada pada kisaran Rp. 11.887 per kilogram.
Pada Februari 2023, harga beras makin menggila, di Kabupaten Flores Timur, NTT misalnya, harga beras per Sabtu 18 Februari 2023 sudah menembus angka Rp 15.000 per kilogram.
Presiden Joko Widodo sendiri menyadari jika harga beras mengalami kenaikan secara merata di semua wilayah di Indonesia.
Menyikapi hal ini, pemerintah gencar melakukan operasi pasar dengan tujuan menekan kenaikan harga beras terus terjadi.
Namun faktanya, operasi pasar tidak memberikan dampak signifikan karena dampaknya belum berhasil menekan kenaikan harga beras di pasaran.
Baca Juga: Ombudsman Sebut Isu Impor Beras Bukan Penyebab Menurunya Harga Gabah
Apa Penyebab Harga Beras Naik?
Tiga faktor berikut ini ditengarai sebagai penyebab tidak terkendali nya harga beras yang terus mengalami kenaikan.
1.Produktivitas Menurun
Permintaan kebutuhan beras di pasaran yang tinggi namun ketersediaan stok yang menurun diduga menjadi salah satu penyebab harga beras di Indonesia terus mengalami kenaikan.
Keterbatasan stok beras tentu tak terlepas dari turunnya produksi beras dari petani.
2. Kenaikan BBM
Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) ditengarai menjadi salah satu penyebab harga beras mengalami kenaikan.
Hal ini terjadi karena biaya angkut atau mobilitas terhadap beras antar daerah atau wilayah mengalami kenaikan.
Baca Juga: Pemerintah Umumkan Impor 1 Juta Ton Beras, Gerindra: Harga Gabah Petani Akan Turun Drastis
3. Harga Gabah Naik
Harga gabah dari petani yang mengalami kenaikan tentu berbanding lurus dengan harga beras itu sendiri. Hal ini terjadi karena kenaikan harga barang yang membuat para petani juga ikut menaikan komoditi pertanian mereka.
Selain itu, banyak petani yang tidak menjual gabahnya. Gabah tersebut masih disimpan dan tidak digiling untuk dijadikan beras dengan tujuan dijual. ***
