Ombudsman Sebut Isu Impor Beras Bukan Penyebab Menurunya Harga Gabah

- 24 Maret 2021, 21:46 WIB
PETANI Indramayu tengah menjemur gabah hasil panen, beberapa waktu lalu. Di tengah pandemi corona, harga gabah petani merosot turun.* /GELAR GANDARASA/PR
PETANI Indramayu tengah menjemur gabah hasil panen, beberapa waktu lalu. Di tengah pandemi corona, harga gabah petani merosot turun.* /GELAR GANDARASA/PR /

LABUAN BAJO TERKINI-Ombudsman Republik Indonesia menyebut turunyaharga gabah petani tak memiliki kaitan dengan isu impor 1 Juta beras yang diumumkan Pemerintah beberapa waktu lalu. Menurunnya harga beras disebut karena sedang panen raya dan berkaitan dengan hukum pasar Supply and demand.


“Saat musim panen raya, tanpa impor pun harga gabah akan turun seriring hukum supply and demand,”kata Komisioner Ombudsman Yeka Hendra Fatika di Jakarta melansir ANTARA.


Mengutip data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Yeka menyebutkan harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani pada Januari 2020 berada pada kisaran harga Rp.5273 per kilogram, sementara pada Januari 2021 mengalami penurunan pada kisaran Rp.4900 per kilogram.

Baca Juga: Soal Tuduhan Terhadap Jokowi Terkait Presiden Tiga Periode, Megawati Angkat Bicara


Selanjutnya pada Februari 2020 lalu harga GKP berada pada kisaran Rp.5176 dan kembali mengalami penurunan pada Februari 2021 dengan harga pada kisaran Rp.4700 per Kilogram.
Dia meyakini isu impor beras sebesar 1 Juta ton bukan penyebab anjloknya harga GKP pada tingkat petani karena isu impor beras ini baru muncul pada bulan Maret 2021 bukan pada awal tahun.


“Seperti tahun lalu, kita tidak impor beras harga gabah pasti turun karena berlaku hukum supply and demand, apalagi prediksi BPS ada peningkatan Produksi,”ungkap Yeka.


Menurut dia Pemerintah wajib menyikapi persoalan turunya harga gabah ini dengan dengan memaksimalkan peran Perum Bulog dengan cara menyerap hasil panen dari petani.
Penyerapan gabah dari petani ini kata dia, tidak hanya selama musim panen tetapi wajib dilakukan sepanjang tahun.

Baca Juga: Ada Formasi Untuk Lulusan SMA Pada Seleksi CPNS 2021, Simak Sayaratnya


Diketahui pada tahun 2020 lalu, perum bulog telah menyerap hasil panen dari petani sebesar 1,24 Juta ton beras. 14 persen penyerapan dilakukan pada periode Januari hingga april. Sementara penyerapan terbesar terjadi pada periode Mei hingga Agustus yaitu sebesar 55 persen dari total seluruh penyerapan pada tahun 2020.***

Halaman:

Editor: Silvester Yunani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x