Paulus Dulu, Awalnya Menolak Kini Mendukung Proyek Geothermal Wae Sano

- 28 Januari 2022, 08:08 WIB
Paulus Dulu.
Paulus Dulu. /Labuan Bajo Terkini/HO-Itho Umar

LABUAN BAJO TERKINI - Pro dan kontra terkait rencana eksplorasi geothermal Wae Sano di Desa Wae Sano, Kecamatan Sano Nggoang, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), terus menggelinding.

Namun di tengah pro dan kontra itu, masyarakat adat Wae Sano justru telah mengambil sikap tegas mendukung sekaligus menyetujui dokumen IPP (Indigenous People Plan) atau Rencana Penanganan Masyarakat Adat Proyek Geothermal Wae Sano.

Selain itu, sejumlah tokoh yang awalnya menolak proyek geothermal Wae Sano, kini berbalik arah menyatakan dukungan tegas untuk megaproyek yang didanai Bank Dunia itu.

Baca Juga: Masyarakat Adat Wae Sano Dukung Proyek Geothermal, Tegaskan Tak Ada Konflik Horizontal

Paulus Dulu, Tu'a Beo Nunang, adalah salah satu masyarakat yang ngotot menolak proyek geothermal Wae Sano. Ia menegaskan, sikapnya kini mendukung proyek panas bumi itu karena pertimbangan pribadi, tanpa paksaan siapapun.

"Awalnya memang saya menolak. Karena saat itu, Lonto Leo (musyawarah, red) tidak dijalankan. Lalu, ada juga harapan kami yang menolak saat itu, belum direspons pemerintah dan perusahaan," jelas Paulus Dulu, di Nunang, 25 Januari 2022.

Menurut dia, pihaknya pernah melakukan studi banding ke Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Ulumbu, yang pertama kali dibor pada tahun 1994.

Baca Juga: Ancam Ruang Hidup, Warga Wae Sano Ngotot Tetap Tolak Proyek Geothermal

"Saya pernah ke Ulumbu, supaya melihat dari dekat kondisi di sana. Saya diajak JPIC. Setelah kami diskusi dengan masyarakat, semua ternyata baik-baik saja. Hanya rumah yang dekat titik pemboran yang terdampak, itu pun atapnya saja," beber Paulus Dulu.

Pulang dari Ulumbu, ia mengaku pemahamannya mulai terbuka, apalagi setelah dijejali dengan banyaknya informasi terkait dampak buruk proyek geothermal.

Bukan itu saja, baik pemerintah maupun perusahaan, juga sudah menyatakan komitmennya untuk memenuhi sejumlah poin yang disuarakan kelompok penolak proyek geothermal Wae Sano.

Baca Juga: Pemerintah Memastikan G-20 dan ASEAN Summit 2023 Digelar di Labuan Bajo

"Jadi semuanya sudah terjawab. Saya melihat langsung di Ulumbu, lalu aspirasi kami juga dipenuhi pemerintah. Terus mau tolak apa lagi?" tutur.

"Kemudian saya mengundurkan diri dari kelompok yang menolak. Dan sekali lagi, pilihan ini ada karena hasil refleksi pribadi. Tidak ada siapapun yang memaksa saya," tandas Paulus Dulu.

Ia pun berharap, proyek geothermal Wae Sano segera dimulai. Ia optimistis, proyek ini akan membawa banyak kebaikan bagi warga Wae Sano.

"Kalau bisa secepatnya dibuat. Kami sudah paham itu geothermal. Jadi sama sekali tidak takut. Apalagi apapun risikonya, pemerintah juga siap bertanggung jawab," pungkas Paulus Dulu.***

Editor: Marianus Susanto Edison


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x