Bank Indonesia: Kredit di NTT Lebih Banyak Konsumtif Daripada Investasi

7 Agustus 2022, 12:41 WIB
Ilustrasi kredit /Pixabay/

LABUAN BAJO TERKINI- Bank Indonesia (BI) mencatat, kredit yang dilakukan warga di Nusa Tenggara Timur (NTT) lebih banyak kredit konsumtif.

Jumlah kredit konsumsi berdasarkan catatan Kantor Perwakilan BI NTT  berada pada kisaran  56 persen.

"Kita mencatat selama Juni 2022 penyaluran kredit di NTT tumbuh mencapai 12,32 persen secara year on year (yoy) atau menjadi Rp40,62 trilliun. Lalu aset dan Dana Pihak Ketiga (DPK) masing-masing tumbuh sebesar 8,98 persen dan 3,67 persen yoy,” kata Kepala BI Perwakilan NTT I Nyoman Ariawan Atmaja, Minggu, 7 Agustus 2022  melalui keterangan tertulis.

Baca Juga: Dihentikan OJK, 6 Entitas Investasi di NTT Ini Ternyata Ilegal, Ada yang Didenda Hingga Rp 10 Miliar

Atmaja menjelaskan, besarnya kredit konsumsi bukan lah masalah namun  bila angka penyaluran dalam jumlah yang besar tersebut berlaku untuk investasi dan modal kerja maka dapat mendorong lebih banyak pertumbuhan ekonomi di provinsi kepulauan tersebut.

Menurut Atmaja, NTT perlu meningkatkan kredit investasi dan modal kerja karena saat ini jumlahnya belum signifikan.

“Padahal jenis kredit ini dapat berdampak sangat signifikan di samping adanya kredit konsumsi yang menopang ekonomi NTT selama ini,”jelasnya.

Baca Juga: Ada Monopoli Bisnis PT Flobamor Dibalik Kenaikan Tarif Masuk TNK

Di sisi lain pertumbuhan kredit UMKM sendiri tumbuh cukup tinggi di mana mencapai 28,7 persen yoy, menjadi Rp15 triliun, karena pangsa pasar penyaluran kreditnya di NTT masih didominasi oleh kredit konsumsi.

Sementara untuk penyaluran kredit usaha ke depannya diharapkan sampai kepada UMKM. Tetapi yang menjadi catatan Bank Indonesia adalah bagaimana UMKM ini siap menerima kredit dari perbankan.

BI NTT juga menginginkan Pemprov untuk perlu menggunakan transaksi digitalisasi dalam penarikan pajak maupun retribusi. Karena dengan begitu maka pemasukan untuk daerah dapat lebih akuntabel dan terkumpul dengan baik karena mempermudah masyarakat di lapangan nantinya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Negara (DJPb) Provinsi Nusa Tenggara Timur, Catur Ariyanto Widodo, juga menyampaikan terkait Kredit Usaha Rakyat.

Baca Juga: Dijamin Cair, Daftar KUR BRI dan Dapatkan Hingga Rp 50 Juta Melalui Link ini

Ia menyebut penyaluran KUR di NTT perlu terus ditingkatkan, terutama di sektor produksi. Sementara penyaluran KUR sampai dengan Juni 2022 sebesar Rp1,99 triliun untuk 50.471 debitur.

"NTT peringkat 22 jumlah penyaluran KUR secara nasional dan peringkat 15 untuk total jumlah debitur," Pungkasnya.***

Editor: Silvester Yunani

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler