Bacaan Injil dan Renungan Harian Katolik Sabtu 20 Agustus 2022, Kebenaran Tetap Kebenaran

- 19 Agustus 2022, 20:44 WIB
Ilustrasi Doa
Ilustrasi Doa /Labuan Bajo Terkini/Pixabay

LABUAN BAJO TERKINI- Selamat menyongsong akhir pekan sobat Yesus.

Semoga dalam keadaan sehat selalu dan semua aktivitas pada pekan ini berjalan lancar dan senantiasa di bawah perlindungan Tuhan.

Sobat Yesus, berikut ini adalah Bacaan Injil dan Renungan Harian Katolik Sabtu 20 Agustus 2022.

Baca Juga: Pandangan Alkitab Tentang Uang Haram, Simak 5 Ayat Kitab Suci Ini

 

Bacaan: Mat. 23:1-12;

Maka berkatalah Yesus kepada orang banyak dan kepada murid-murid-Nya, kata-Nya:

Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa.

Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya.

Mereka mengikat beban-beban berat, lalu meletakkannya di atas bahu orang, tetapi mereka sendiri tidak mau menyentuhnya.

Semua pekerjaan yang mereka lakukan hanya dimaksud supaya dilihat orang; mereka memakai tali sembahyang yang lebar dan jumbai yang panjang;

Mereka suka duduk di tempat terhormat dalam perjamuan dan di tempat terdepan di rumah ibadat;

Mereka suka menerima penghormatan di pasar dan suka dipanggil Rabi.

Tetapi kamu, janganlah kamu disebut Rabi; karena hanya satu Rabimu dan kamu semua adalah saudara.

Dan janganlah kamu menyebut siapapun bapa di bumi ini, karena hanya satu Bapamu, yaitu Dia yang di sorga.

Janganlah pula kamu disebut pemimpin, karena hanya satu Pemimpinmu, yaitu Mesias.

Barangsiapa terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu.

Dan barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.

Demikianlah Injil Tuhan.

Baca Juga: Apakah Kremasi Dibenarkan Dalam Ajaran Katolik? Simak Penjelasannya

Renungan


Yesus mengecam para ahli Taurat dan orang Farisi yang "menduduki kursi Musa." Pada zaman Yesus kedua kelompok ini memang menjadi pengajar umat sebab mereka memang mempelajari kitab Taurat dengan baik.

Karena itu, Yesus memerintahkan para pengikut-Nya untuk mengikuti dan melaksanakan apa yang mereka ajarkan, sebab ajaran mereka diambil dari kitab Taurat.

Akan tetapi, Yesus menasihati para pengikut-Nya agar tidak mengikuti perbuatan mereka, sebab "mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya."

Mereka itu suka mencari kedudukan, penghormatan dan pujian dari orang lain. Itulah yang dikecam Yesus.

Sebaliknya, Dia menghendaki agar umat-Nya hanya menghormati dan mengagungkan Tuhan Yesus, sedangkan para penganut-Nya, termasuk mereka yang diberi kepercayaan untuk mengajar dan memimpin umat, adalah saudara yang sederajat.

Idealnya seseorang yang berkhotbah menghayati apa yang dia khotbahkan. Akan tetapi, dalam kenyataannya, tidaklah selalu demikian.

Karena kelemahan manusiawinya, seorang pengkhotbah tidak selalu mewartakan kebenaran yang sudah dia hayati. Dari sebab itu, sering umat bertanya, "Bagaimana kami harus bersikap terhadap seseorang yang berkhotbah tentang sesuatu yang kami tahu tidak dia hayati sendiri." Ajaran Yesus dalam Injil hari ini bisa memberikan jawabannya.

Kebenaran tetap tinggal kebenaran, biarpun diucapkan oleh orang yang tidak melaksanakannya. Karena itu, perlu kita mendengarkan kebenaran yang diucapkannya itu.

Seseorang yang berkhotbah tidak selalu bermaksud untuk sharing penghayatan pribadi tetapi sekedar menyampaikan isi kitab suci. Sangat mungkin, dia sendiri termasuk orang yang sedang berjuang menghayati kebenaran yang diwartakannya.

Jadi, sikap yang bijak adalah memandang si pengkhotbah dan diri sendiri sebagai pendengar yang sama-sama mau mendengarkan sabda Tuhan dan sama-sama belajar menghayatinya.

Demikian Bacaan Injil dan Renungan Harian Katolik Sabtu 20 Agustus 2022. Semoga Tuhan Yesus memberkati. ***

Editor: Silvester Yunani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x