MELAYANI Bukan Dilayani, Bacaan Injil Suci dan Renungan Harian Katolik Edisi Kamis Putih 28 Maret 2024

28 Maret 2024, 13:44 WIB
MELAYANI Bukan Dilayani, Bacaan Injil Suci dan Renungan Harian Katolik Edisi Kamis Putih 28 Maret 2024 /Labuan bajo terkini/Renungan Harian Katolik

LABUAN BAJO TERKINI- Pada hari ini umat Katolik di seluruh dunia akan memasuki Tri Hari Suci yakni Kamis Putih. Adapun Kamis Putih memiliki makna penting bagi Umat Katolik.

Selain pesan pelayanan dengan tulus oleh Yesus kepada para Rasul-Nya, pada momen Kamis Putih Yesus juga mengetahui jika salah satu dari 12 muridnya akan berkhianat yakni Yudas Iskariot.

Sebelum mengikuti misa perayaan Kamis Putih, berikut ini adalah Bacaan Injil Suci dan Renungan Harian Katolik edisi Kamis Putih hari ini  28 Maret 2024.

Baca Juga: Termasuk Kisah Pengkhianatan Yudas Iskariot, Ini Makna Penting Perayaan Kamis Putih Bagi Umat Katolik

Bacaan Injil

Sementara itu sebelum hari raya Paskah mulai, Yesus telah tahu, bahwa saat-Nya sudah tiba untuk beralih dari dunia ini kepada Bapa. Sama seperti Ia senantiasa mengasihi murid-murid-Nya demikianlah sekarang Ia mengasihi mereka sampai kepada kesudahannya.
Mereka sedang makan bersama, dan Iblis telah membisikkan rencana dalam hati Yudas Iskariot, anak Simon, untuk mengkhianati Dia. Yesus tahu, bahwa Bapa-Nya telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya dan bahwa Ia datang dari Allah dan kembali kepada Allah.

Lalu bangunlah Yesus dan menanggalkan jubah-Nya. Ia mengambil sehelai kain lenan dan mengikatkannya pada pinggang-Nya, kemudian Ia menuangkan air ke dalam sebuah basi, dan mulai membasuh kaki murid-murid-Nya lalu menyekanya dengan kain yang terikat pada pinggang-Nya itu.

Maka sampailah Ia kepada Simon Petrus. Kata Petrus kepada-Nya: "Tuhan, Engkau hendak membasuh kakiku?" Jawab Yesus kepadanya: "Apa yang Kuperbuat, engkau tidak tahu sekarang, tetapi engkau akan mengertinya kelak."

Kata Petrus kepada-Nya: "Engkau tidak akan membasuh kakiku sampai selama-lamanya." Jawab Yesus: "Jikalau Aku tidak membasuh engkau, engkau tidak mendapat bagian dalam Aku." Kata Simon Petrus kepada-Nya: "Tuhan, jangan hanya kakiku saja, tetapi juga tangan dan kepalaku!"

Kata Yesus kepadanya: "Barangsiapa telah mandi, ia tidak usah membasuh diri lagi selain membasuh kakinya, karena ia sudah bersih seluruhnya. Juga kamu sudah bersih, hanya tidak semua." Sebab Ia tahu, siapa yang akan menyerahkan Dia. Karena itu Ia berkata: "Tidak semua kamu bersih."

Sesudah Ia membasuh kaki mereka, Ia mengenakan pakaian-Nya dan kembali ke tempat-Nya. Lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengertikah kamu apa yang telah Kuperbuat kepadamu?

Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan. Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamupun wajib saling membasuh kakimu; sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu.

Baca Juga: Pesan Indah Paus Fransiskus Untuk Umat Katolik Selama Masa Pra Paskah

Renungan Harian Katolik Spesial Kamis Putih

Pada hari Kamis Putih ini, kita mengenangkan Perjamuan Malam Terakhir Tuhan Yesus Kristus bersama para rasul. Dalam Perjamuan Malam Terakhir ini, ada tiga hal yang ditetapkan oleh Tuhan Yesus Kristus.

Yang pertama adalah Sakramen Ekaristi. Perayaan Ekaristi sebagai kenangan akan peristiwa perjamuan Tuhan di mana Dia memecah-mecahkan dan memberikan tubuh-Nya kepada para rasul.

Mengenangkan berarti menghadirkan. Substansi roti dan anggur berubah menjadi tubuh dan darah Kristus.

Dalam Ekaristi kita sungguh menerima tubuh dan darah Kristus. Perayaan Ekaristi menjadi tanda dan sarana karya keselamatan Allah yang hadir dalam perjalanan Gereja menuju kesempurnaan.

Yang kedua adalah Sakramen Imamat. Bersamaan dengan penetapan Sakramen Ekaristi, Tuhan Yesus memberikan kuasa kepada para rasul untuk melakukan perjamuan sebagai kenangan akan Perjamuan Malam Terakhir.

Lakukanlah ini sebagai kenangan akan Daku. Tuhan Yesus memberikan kuasa untuk melakukan itu kepada para rasul. Kuasa itu dilanjutkan oleh Paus sebagai pengganti Petrus, para uskup, dan para imam.

Hanya melalui Sakramen Imamat, Ekaristi terjadi. Di luar kuasa itu, tidak terjadi Ekaristi. Di luar kuasa itu, hanya akan terjadi jamuan makan biasa dengan roti tawar dan sirup rasa anggur.

Yang ketiga adalah perintah. Karena perintah maka mau tidak mau harus dilakukan. Tuhan Yesus memberikan perintah, "Kalau Aku sebagai Tuhan dan Gurumu membasuh kakimu, kalian juga wajib saling membasuh kaki."

Kaki adalah bagian tubuh manusia yang paling bawah. Kaki menjadi bagian tubuh yang bersentuhan langsung dengan bumi dan kadang-kadang menyentuh kotoran. Membasuh kaki adalah tindakan seorang hamba.

Ada kerendahan hati untuk melakukan tindakan tersebut. Kerendahan hati untuk menjadi pelayan satu dengan yang lain. Akhirnya, ada nilai cinta dan pengorbanan dalam peristiwa membasuh kaki, yaitu dengan saling membersihkan, menyucikan, dan menguduskan.

Dengan merayakan Ekaristi, kita diajak juga untuk membagi-bagikan hidup kita kepada sesama. Mari kita mulai dengan saling membasuh kaki. Di rumah, suami-istri saling membasuh kaki, orangtua membasuh kaki anak-anak mereka, dan anak-anak membasuh kaki saudara dan orangtua. ***

Editor: Silvester Yunani

Tags

Terkini

Terpopuler