Pelajar SMK di Manggarai Punya Penghasilan Bulanan dari Menanam Sayur

- 13 Januari 2022, 14:11 WIB
Yohanes Jevan Demas saat sedang berkebun di Kebun milik keluarga nya.
Yohanes Jevan Demas saat sedang berkebun di Kebun milik keluarga nya. /Dok. pribadi

LABUAN BAJO TERKINI - Pandemi Covid-19 mengakibatkan seluruh sekolah di Indonesia termasuk di Kabupten Manggarai NTT, menerapkan sistem belajar dari rumah (BDR).

Selama penerapan sistem belajar dari rumah (BDR), banyak waktu senggang yang terlewatkan dan membuat anak-anak jenuh.

Memanfaatkan waktu senggang itu, Yohanes Jevan Demas, siswa SMK Wae Ri'i, asal Rangat, Desa Welu, Kecamatan Cibal, Kabupaten Manggarai, memilih untuk menanam sayur di kebun milik orangtuanya.

Jevan, begitu ia biasa disapa, menuturkan, sejak Maret 2020 lalu, dirinya mulai mengisi waktu di rumah dengan menanam sayur.

Baca Juga: Dana Bantuan Seroja Telah Disalurkan ke 16 Pemkab di NTT, Rp 50 Juta Per Unit Rumah Yang Rusak Berat

"Saya pikir-pikir, belajar dari rumah ini banyak waktu yang tersisa. Saya akhirnya memutuskan untuk tanam sayur di kebun untuk dijual," tutur Jevan , melalui sambungan telepon, beberapa waktu lalu.

Jevan melanjutkan, dirinya melihat ada peluang untuk bisnis sayur di desanya.

Awalnya, ia menanam terung. Hasil jual terung itu ia manfaatkan untuk beli bibit tomat, buncis, kacang panjang, cabe keriting, dan tomat.

Kata dia, usia setelah tanam dari setiap jenis sayuran itu berbeda-beda. Ada yang sebulan. Ada juga yang dua bulan.

Ia mengaku, sayur-sayuran yang telah dipanen dipasarkan di media sosial facebook dan whattsap. Dari situ, ada yang memesan langsung dan juga datang beli sayur di lokasinya.

"Dari bulan Maret sampai sekarang, saya sudah jual sayur sampai ke pasar Ruteng. Puji Tuhan, hasilnya cukup untuk memenuhi kebutuhan saya dan orangtua," kata Jevan.

Ia menceritakan, saat ini, ia mulai memanen kacang panjang sambil mempersiapkan lahan untuk tanam buncis. Setelah ini yang siap dipanen itu cabe keriting.

Baca Juga: Di Manggarai, Seorang Pelajar Tewas Tertimpa Pohon di Jalan Raya

Dirinya mengungkapkan, sayur-sayuran yang ia tanam diberi pupuk organik yang terbuat dari arang sekam padi.

"Saya juga praktikan kepada masyarakat di desa bagaimana cara membuat pupuk organik dari arang sekam padi," jelas Siswa jurusan Agribisnis Tanaman Pangan dan Holtikultura.

Dirinya pun berharap agar teman-temannya yang lain bisa memanfaatkan waktu sebaik mungkin terutama saat belajar dari rumah dengan kegiatan-kegiatan positif.***

Editor: Silvester Yunani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x