Buku 'Lejong ke Labuan Bajo', Ungkap Sisi Lain Destinasi Wisata Super Premium

- 6 Desember 2021, 07:42 WIB
Buku Lejong ke Labuan Bajo yang ditulis Ketut Efrata (kiri).
Buku Lejong ke Labuan Bajo yang ditulis Ketut Efrata (kiri). /Labuan Bajo Terkini/ Marianus Susanto Edison

Menurut Ketut Efrata, ia ingin bukunya ini bermanfaat bagi banyak orang, terutama bagi masyarakat setempat.

Ide menulis buku ini dimulai ketika ia melakukan perjalanan wisata pada September 2020 ke Labuan Bajo dan melakukan Sailing untuk melihat-lihat keindahan alam di daerah itu.

Baca Juga: Sebanyak 102 Desa di Manggarai Barat Gelar Pilkades Serentak 2022, Belum Ada Juknis

Namun di luar dugaan, perjumpaannya dengan anak-anak remaja setempat membuahkan ide yang kuat untuk kembali dan membukukan kisah remaja-remaja tersebut.

Dari niat itu, keinginannya melebar untuk melihat lebih banyak cerita-cerita manis masyarakat setempat, yang tidak banyak didapatkan dari media-media pada umumnya. Atas kerinduan itulah, Buku 'Lejong ke Labuan Bajo' ini ditulis.

Dalam memulai penggarapan buku ini, Ketut Efrata banyak berkonsultasi dengan Editor yang bernama Komar N Kilalawang (Alm), yang dikenalnya saat mendapatkan pelatihan dari LSPP di Makassar tahun 2010 silam.

Baca Juga: Kunjungan Wisman Naik 21,73 persen di Bulan Oktober

“Jika tidak ada beliau, mungkin buku ini tidak akan ada. Beliau ini yang mendorong dan selalu mendengarkan keluh kesah saat saya merasa ragu,” tutur Ketut Efrata, mengingat kenangannya bersama sang editor yang telah mengadap Sang Pencipta beberapa bulan lalu, tepat saat buku ini hendak naik cetak.

“Satu pesan beliau yang akan saya pegang adalah: jika kamu ragu, ingatlah patokannya adalah bahwa tulisanmu harus memihak kepada kehidupan,” kenangnya.

Sejalan dengan pesan tersebut, Buku 'Lejong ke Labuan Bajo' lebih banyak menulis tentang cerita masyarakat setempat yang masih hidup dalam kesederhanaan.

Halaman:

Editor: Marianus Susanto Edison


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x