BPOLBF dan BTNK Berkoordinasi Siapkan Kebijakan Proaktif Untuk Pelestarian Taman Nasional Komodo

- 23 Februari 2024, 14:10 WIB
BPOLBF dan BTNK Berkoordinasi Siapkan Kebijakan Proaktif Untuk Pelestarian Taman Nasional Komodo
BPOLBF dan BTNK Berkoordinasi Siapkan Kebijakan Proaktif Untuk Pelestarian Taman Nasional Komodo /Dok BTNK

LABUAN BAJO TERKINI- Berkolaborasi dengan Balai Taman Nasional Komodo (BTNK), Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) mengadakan Rapat Koordinasi terkait Daya Dukung dan Daya Tampung di Kawasan Taman Nasional Komodo (TNK).

Rapat yang diadakan secara hybrid pada Kamis (22/02/2024) siang tersebut bertujuan untuk merumuskan langkah-langkah efektif untuk upaya pelestarian dan pengelolaan Taman Nasional Komodo sebagai Situs Warisan Dunia (World Heritage Site) yang juga dimanfaatkan untuk aktivitas berwisata.

Plt. Dirut BPOLBF, Frans Teguh pada rapat tersebut menyampaikan bahwa posisi strategis TNK sebagai area konservasi perlu menjadi perhatian khusus terutama terkait kaidah-kaidah ekologis.

Baca Juga: BPOLBF Audiensi dengan PLN dan PDAM Mabar Bahas Pembangunan Jaringan Listrik dan Air di Parapuar

"Benar bahwa kawasan TNK juga dijadikan sebagai detinasi wisata, namun yang juga sangat penting adalah bagaimana kita harus menjaga keseimbangan ekologis dari kawasan tersebut. Hal ini menjadi perhatian serius karena kita tidak ingin TNK itu terjebak dengan apa yang disebut dengan over tourism. Jadi, mari kita coba lebih awal dengan kebijakan yang proaktif sesuai dengan diagnosis yang ada"jelas Frans.

Senada, Kepala Balai Taman Nasional Komodo, Hendrikus Rani Siga juga meyampaikan bahwa sebagai upaya konservasi, BTNK juga tengah merancang aplikasi bernama Si Ora yang ke depannya dapat menjadi tools untuk mengontrol daya dukung dan daya tampung di Kawasan TNK.

"Saat ini BTNK sendiri sedang merancang sebuah tools, sebuah aplikasi yang nantinya akan bisa digunakan sebagai sistem untuk mengontrol daya dukung yang bisa diterapkan secara konsisten" ungkap Hendrikus dalam rapat tersebut.

Rakor ini melibatkan tiga orang narasumber yakni Prof. Dr. Chafid Fandeli, MS.; Prof. Dr. Djanianton Damanik, M.Si.; dan Dr. Ir. Muhamad, ST., MT., IPU., ASEAN, Eng. Ketiga narasumber tersebut memberi beberapa insight dan perspektif mendalam terkait beberapa hal yang perlu diperhatikan, seperti daya dukung dan daya tampung berdasarkan lokus, zonasi, dan aspek-aspek lain yang turut berpengaruh.

Prof. Chafid Fandeli menyampaikan bahwa perhitungan daya dukung dan daya tampung di TNK perlu dilihat dari kapasitas masing-masing zona dan tidak hanya pada zona inti.

Halaman:

Editor: Silvester Yunani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x