"Forum diskusi sore ini adalah terobosan kecil yang bisa kami buat untuk memfasilitasi ide-ide baik sehingga bisa berkolaborasi menjadi aksi, "Jelas Kadis yang juga praktisi psikologi ini.
Terobosan melalui Program Peduli Teman ini, lanjut Jefri, merupakan langkah solutif terhadap persoalan keterbatasan anggaran untuk penanganan kasus yang kian marak di daerah itu.
"Kami akan mulai tradisi ini untuk menjembatani keterbatasan program dan ketiadaan anggaran. Cara yang sederhana bisa menghasilkan hal-hal besar. Bicara dan saling mendengar itu sangat ampuh untuk membuat program pemerintah mendarat dengan mulus pada persoalan yang dihadapi, "ungkapnya.
Program Peduli Teman ini akan mulai menyasar beberapa sekolah di sekitar kota Borong sebagai pilot project. Nantinya, program ini akan diterapkan di semua lembaga pendidikan di Manggarai Timur.
"Program ini akan mulai di beberapa sekolah diborong dengan konsep pilot project dulu. Selanjutnya bisa direplikasi di sekolah lain, " pungkasnya.
Untuk diketahui, selama 2023 telah terjadi dua kasus pengakhiran hidup secara tidak wajar terjadi di Manggarai Timur.
Dua kejadian tersebut terjadi di penghujung bulan Januari 2023 lalu. Adapun kasus tersebut terjadi di Borong dan Kecamatan Kota Komba Utara. ***