122 Ribu Ekor Babi Mati Akibat ASF, Peternak di NTT Merugi Ratusan Miliar

27 Juli 2022, 11:30 WIB
Ternak Babi /Labuan Bajo Terkini/Pixabay

LABUAN BAJO TERKINI- Dinas Peternakan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) melaporkan, ada 122 ribu ekor Babi di Provinsi tersebut mati akibat African Swine Fever (ASF).

Adapun ratusan ribu ekor Babi yang mati tersebut  tersebar di 22 Kabupaten di NTT.

"Jumlah ternak babi yang mati akibat virus ASF yang dilaporkan secara resmi ke kami sekitar 122 ribu ekor yang tersebar di 22 Kabupaten kota, "kata Kepala Dinas Peternakan NTT, Johanna Lisapaly mengutip Antara, Selasa 26 Juli 2022.

Baca Juga: Terkait Kenaikan Tiket Masuk di Taman Nasional Komodo, Ini 6 Imbauan Gereja Keuskupan Ruteng

Atas kejadian ini, Johanna mengatakan, pemerintah terus berupaya mencegah dan mengendalikan penyebaran virus ASF.

Salah satu langkah pencegahan yang dianjurkan pemerintah kepada peternak di NTT adalah dengan melarang persilangan (perkawinan) Babi lokal dan babi dari luar.

Pemerintah juga kata Johanna, intensif melakukan sosialisasi seputar sanitasi atau kebersihan kandang dan melarang Babi dari luar masuk ke NTT.

Baca Juga: Jasad Brigadir J Diekshumasi, Lokasi Makam Dipenuhi Orang Sejak Dini Hari

Saat ini, kata Johanna lagi, laporan kematian ternak Babi berkurang karena para peternak mengikuti anjuran pemerintah.

Saat ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT berupaya membangkitkan industri peternakan babi di NTT melalui gerakan bertajuk 'Kampanye Kesadaran ASF dan Penyakit Hewan Menular Lainya bersama pihak Prisma Indonesia.

Baca Juga: Beredar di Medsos Bruce Lee Bernama Asli Badruddin Rusli dan Beragama Islam, Ini Fakta Sebenarnya

Johanna berharap gerakan itu memberikan motivasi bagi pengusaha untuk kembali mengembangkan peternakan Babi demi mendapatkan manfaat ekonomi, sosial, dan budaya.

"Ternak babi memiliki berbagai manfaat yang strategis bagi masyarakat karena itu masyarakat tak perlu takut lagi untuk kembali mengembangkannya dengan tetap waspada terhadap serangan penyakit,"pungkas Johanna. ***

Editor: Silvester Yunani

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler