Selama Januari 2022,Tiga Ibu Bayi Meninggal Pasca Bersalin di RSUD Borong, Dinkes Akan Gelar AMP

31 Januari 2022, 16:19 WIB
RSUD Borong, Manggarai Timur /Labuan Bajo Terkini

LABUAN BAJO TERKINI- Selama bulan Januari 2022, sebanyak tiga orang ibu bayi dinyatakan meninggal dunia setelah menjalani proses persalinan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Borong, Kabupaten Manggarai Timur, NTT.

Adapun ketiga ibu bayi ini berasal dari dua Kecamatan. Dua diantaranya berasal dari kecamatan Borong sementara yang satu lagi berasal dari Kecamatan Kota Komba.

Jumlah kematian bayi di RSUD ini dibenarkan oleh pihak RSUD Borong. Direktur BLUD RSUD Borong, dr. Emilia HY Dorsi saat dikonfirmasi Labuan Bajo Terkini, Senin 31 Januari 2022.

Baca Juga: Bupati Agas Launching Vaksin untuk Anak di Manggarai Timur

"Jumlah kasus kematian ibu setelah melahirkan ada 3, Ny.VI dari Peot, Ny.PS dari Kisol dan Ny.HS dari Balus Permai, " kata dr. Yori, sapaan akrab Emilia.

dr. Yori menyampaikan, kasus kematian ibu selama Januari ini menjadi perhatian khusus bagi pihak BLUD RSUD Borong.

Dia juga mengaku pihaknya telah dipanggil Dinas Kesehatan Manggarai Timur sebagai untuk membahas terkait hal ini.

Menurut dia, pihak BLUD RSUD Borong ke depan terus berkomitmen agar angka kematian ibu terus ditekan sehingga hal serupa seperti terjadi di bulan ini tidak terjadi kembali pada waktu mendatang.

"Kalau BLUD RSUD Borong komitmennya meningkatkan pelayanan agar bisa lebih baik lagi sehingga kasus seperti yang sudah - sudah bisa diminimalisir atau lebih bagus lagi kalau tidak ada lagi kasus kematian ibu,"tegasnya.

Baca Juga: Pemkab Matim Gencarkan Pemberian Vaksin Booster, Bupati Agas: Jangan Takut Divaksin

Meski demikian, menurut dr. Yori tugas menekan tingginya kasus kematian ibu dan Bayi menjadi tanggung jawab banyak pihak.

" Tapi tentunya tidak jadi tugas dan komitmen RS saja,ada banyak pihak yg juga bisa dan harus bekerjasama demi mengurangi AKI AKB, "imbuhnya.

Dinkes Matim Akan Lakukan AMP

Kasus kematian 3 ibu bayi selama Januari 2022 ini langsung mendapat respon dari Dinas Kesehatan Manggarai Timur yang merupakan Instansi Teknis yang menangani BLUD RSUD Borong.

Adapun upaya awal dari Dinkes Matim sejauh ini adalah dengan melakukan pemanggilan terhadap pihak manajemen BLUD RSUD Borong untuk membahas hal ini.

"Hari ini Dinkes sudah memanggil manajemen (BLUD RSUD Borong), untuk melakukan otopsi verbal dan membuat laporan resmi, " kata Sekretaris Dinkes Matim, Pranata Kristiani Agas, Senin siang.

Selain otopsi verbal, lanjut Ani, pihaknya juga segera melakukan Audit Maternal Perinatal (AMP).

Baca Juga: Wartawan 'Bodrex' Diduga Peras Kepala Sekolah SD di Manggarai Hingga Rp5 Juta

AMP tersebut akan dilakukan pada hari Jum'at mendatang dengan menghadirkan semua petugas puskesmas yang bertanggung jawab dengan persoalan ini. Para petugas puskesmas termasuk RS diminta untuk bawa serta dengan hasil otopsi verbal.

"Tujuan AMP adalah melihat kembali Faktor-faktor yang mempengaruhi kematian ibu, baik medis maupun non medis untuk pembelajaran supaya ke depan tidak terjadi lagi. prinsip AMP adalah tidak menyalahkan siapa-siapa. Jadi prinsipnya No Blame, "tegas Ani.

Dia berharap pelayanan BLUD RSUD Borong ke depan akan terus optimal dan berjalan sesuai standar operasional prosedur (SOP).

Sementara soal Komitmen menekan kematian ibu dan bayi, dia menegaskan Dinkes akan bekerja semaksimal mungkin agar angka kasus kematian ibu dan bayi terus ditekan.

"Kami berupaya semaksimal mungkin menekan kasus kematian ibu dan bayi, dan mengajak seluruh komponen masyarakat untuk ikut terlibat dan peduli untuk keselamatan ibu dan bayi, "pungkasnya.***

Editor: Silvester Yunani

Tags

Terkini

Terpopuler