Network
LABUAN BAJO TERKINI- Indonesia sedang mengalami darurat judi online. Aktivitas yang menyesatkan masyarakat ini telah banyak digandrungi. Intensnya promosi menjadi salah satu penyebab aktivitas judi marak terjadi.
Baru-baru ini, salah seorang artis nasional Wulan Guritno kedapatan mempromosikan permainan judi online slot yang ia unggah di akun media sosial.
Pada unggahan tersebut, Wulan Guritno bahkan meyakinkan para penjudi untuk bergabung pada situs ia yang promosikan karena disebut telah bersertifikat.
Sebelum kasus Wulan Guritno, banyak selebgram di beberapa daerah yang telah diciduk aparat karena dinilai telah mendukung aktivitas perjudian di Indonesia.
Ketua Asosiasi Lawyer Muslim Indonesia, Muhammad Zainul Arifin bahkan berani menyebut jika selama ini ada banyak artis dan selebgram yang kedapatan mempromosikan situs judi online.
"Inisialnya pertama adalah Wulan Guritno WG, FP, DP, YL, kemudian DD, kemudian OL, DC, AL, GD, DC, BW, AM, AM, NM, CV, kemudian YY, CC, CH, IM, S, KO, HH, AL, JI, AT, terakhir ada ZG," kata Zainul Arifin, belum lama ini.
"Mungkin yang komedian ada S, kemudian ada DC. Penyanyi dangdut juga ada, penyanyi dangdut yang terakhir ZG sama AT, ya mungkin kawan-kawan udah tahu lah ya," katanya.
Bayaran untuk Promosi Judi
Masih menurut Zainul Arifin, para brand ambassador atau para pihak yang mempromosikan judi online ternyata dibayar dengan harga relatif mahal.
Besaran harga kata dia, tergantung pada popularitas yang bersangkutan. Namun demikian standar biasanya kata dia ada pada kisaran Rp10 juta.
"Minimal Rp10 juta, tapi maksimal lebih dari Rp100 juta. Saya pikir kalau sekelas Wulan Guritno nggak mungkin Rp10 juta, di endorse, mereka sebagai Brand Ambassador," ujarnya seperti dikutip dari kanal YouTube Intens Investigasi pada Selasa, 5 September 2023.
Baca Juga: Akun YouTube DPR RI Dibajak, Muncul Siaran Langsung Judi Slot
Zainul Arifin sendiri memiliki bukti video sederet artis yang diduga tengah mempromosikan soal judi online di akun sosial media mereka.
"Ada 15 video yang durasinya tidak lebih dari 1 menit, Yang kita ketahui berdasarkan keterangan korban yang disampaikan ke kita itu melalui media sosial yaitu Instagram dan TikTok," ujar Zainul Arifin.***
